Ini 3 Poin Pernyataan Sikap Umat Islam Jabar Bela Palestina di Gedung Sate Bandung
BANDUNG, iNews.id - Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jawa Barat Peduli Palestina menggelar Aksi Bela Palestina di Jalan Diponegoro, depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/5/2021). Dalam aksi itu, mereka menyerukan pernyataan sikap yang berisi tiga tuntutan.
Aliansi Masyarakat Jawa Barat Peduli Palestina menyatakan sikap, sebagai berikut:
1. Mengutuk perbuatan biadab zionis Israel dan menuntut mereka untuk menghentikan perbuatannya. Mengembalikan seluruh tanah dan aset dan membebaskan seluruh tahanan rakyat Palestina.
2. Menyerukan kelompok perlawanan rakyat Palestina, Hamas dan Fatah untuk bersatu dan segera mendeklarasikan kemerdekaan
Palestina.
3. Mendukung Pemerintah Indonesia yang mengutuk perbuatan biadab zionis Israel dan melakukan upaya strategis dengan multitrack diplomasi, mengirimkan bantuan logistik, pasukan militer, dan persenjataan.
Selain menyatakan sikapnya mengutuk keras agresi militer dan penjajahan yang dilakukan zionis Israel kepada rakyat Palestina, ribuan orang dari berbagai komunitas tersebut melakukan aksi long march mulai dari Gedung Sate di Jalan Diponegoro hingga Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Berdasarkan pantauan, tidak hanya orang dewasa dan remaja, banyak pula anak-anak yang mengikuti aksi damai tersebut. Meskipun peserta aksi umumnya mengenakan masker, namun dengan jumlah yang mencapai ribuan orang, kerumunan pun tak bisa dihindari.
Aksi long march tersebut diawali penyampaian orasi dan pernyataan sikap menyikapi kekerasan yang selama ini dialami rakyat Palestina. Mereka menyatakan, mengutuk keras penjajahan zionis Israel yang telah menyengsarakan rakyat Palestina.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Abdurrahman Anton Minardi mengatakan, penjajahan yang dilakukan zionis Israel sudah semakin brutal, mulai dari merampaa hak milik tanah hingga hak asasi beribadah rakyat Palestina.
Tidak hanya itu, Anton pun menyebut, zionis Israel telah menangkap sekitar 1 juta warga Palestina dan membunuh lebih dari 11.000 warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
"Mereka terus-menerus merampas tanah milik, melanggar semua kesepakatan damai, merebut kota suci Yerussalem, bahkan menjarah Masjid Al-Aqsha dan melarang kaum muslimin untuk beribadah di dalamnya," kata Anton.
"Kami juga menyerukan kepada dunia untuk menyeret zionis Israel ke Mahkamah Internasional. Selain itu, menuntut Pemerintahan Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara pendukung zionis Israel,
seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis," ujarnya.
Setelah menyampaikan orasi dan pernyataan sikapnya, ribuan orang peserta aksi itu kemudian melakukan longmarch menuju Gedung Merdeka. Aksi yang digelar cukup tertib dengan pengawalan petugas kepolisian.
Editor: Agus Warsudi