Sejauh ini, ujar Dwihadi Isnalini, belum ada warga Kota Cimahi yang dilaporkan terkena hepatisis misterius tersebut. Namun pencegahan harus tetap dilakukan. Salah satu lingkup yang menjadi fokus perhatian adalah anak-anak sekolah di Kota Cimahi.
Sebab berdasarkan informasi, hepatisis akut tersebut lebih rentan terkena terhadap anak di bawah usia 16 tahun. "Kami bekerja sama dengan dinas pendidikan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Apalagi saat ini aktivitas pembelajaran sudah dibuka kembali seusai libur lebaran," ujarnya.
Terkait penyebab virus ini, Dwihadi Isnalini, belum bisa memastikan. Tetapi melihat pemberitaan terkait kasus hepatitis akut di Indonesia, perlu kewaspadaan. Untuk kewaspadaan di lingkungan masing-masing, Dinkes Cimahi, mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Editor : Agus Warsudi