BANDUNG BARAT, iNews.id - Kenaikan harga telur ayam sepekan terakhir membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang industri makanan kue dan bolu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjerit. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli telur.
Di sisi lain, para pelaku UMKM tidak tega menaikkan harga produk. Jika itu dilakukan, khawatir pelanggan berkurang sehingga mematikan usaha yang telah berjalan atau sedang dirintis.

Soal Saldo KKS Program BPNT Kosong, Ini Penjelasan Dinsos KBB
Dina Kusnawati (43), pelaku UMKM roti dan kue, mengatakan, kenaikan harga telur dalam satu pekan terakhir membuat keuntungan yang didapat semakin menipis. Sementara, telur merupakan bahan baku utama dalam membuat kue dan roti.
"Sudah seminggu harga telur naik. Dulu biasa beli Rp28.000 per kg sekarang Rp32.000 sampai Rp35.000," kata Dina Kusnawati, warga Padalarang, KBB, Jumat (26/8/2022).

Ribuan Buruh KBB Masih Ngontrak dan Tinggal di Mertua, Program Rumah Murah Mendesak
Pemilik toko kue Nareen Cake & Bakery ini menyatakan, setiap membuat kue atau roti menghabiskan 6-8 telor. Satu kilogram rata-rata berisi 15-16 butir telur.
Sehingga untuk dua kali pembuatan sudah bisa menghabiskan 1 kg telur. Alhasil dengan naiknya harga telur membuat pengeluarannya jadi dua kali lipat.

Lembang KBB Jadi Incaran Pengusaha untuk Wisata Baru, Lingkungan Terancam
Editor: Agus Warsudi













