Gerakan Penyelamatan Guncang PPP, Kang Uu: Hargai Hasil Muktamar
BANDUNG, iNews.id - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta seluruh kader PPP menghormati keputusan dan hasil Muktamar IX PPP. Permintaan itu disampaikan Uu menyusul kabar tak sedap terkait pembentukan pengurus tandingan yang menerpa partai berlambang Kakbah itu.
Uu yang mengklaim dirinya sebagai Panglima Santri Jabar ini mengatakan, yakin bahwa Suharso Monoarfa bisa dan mampu membesarkan partai. Pihak-pihak yang tidak setuju atau memprotes susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025 untuk tetap tenang dan menghormati keputusan Muktamar IX PPP yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat 18 Desember 2020 lalu itu.
"Saya yakin Pak Suharso Monoarfa bertanggung jawab membesarkan partai. Mereka yang merasa tidak puas untuk tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan partai kita sendiri. Dengan penuh rasa hormat dan takzim, mari kita ikuti (keputusan itu)," kata Uu, Senin (15/2/2021).
Kang Uu mengemukakan, tidak perlu ada muktamar tandingan dalam partai Islam ini. Pasalnya, seluruh kader partai harus sam'an wa tho'atan (mendengarkan dan menaati), termasuk terhadap hasil Muktamar IX dan susunan kepengurusan PPP 2020-2025.
"Termasuk saya yang tentu ingin masuk DPP agar berkontribusi lebih di tingkat nasional. Tapi kalau keputusan partai seperti itu, saya sebagai kader sam'an wa tho'atan demi kebesaran dan keutuhan partai," ujar Wakil Gubernur Jabar ini.
"Maka harapan kami, mari hargai keputusan muktamar yang sudah memilih ketua umum secara aklamasi dan sudah mendelegasikan penyusunan kepengurusan dengan formatur dan legal secara AD/ART," tutur Kang Uu.
Dia juga mengajak seluruh kader PPP untuk melakukan ihtisabun nafsi (koreksi diri) karena menurutnya tidak ada sosok kader yang sempurna bagi semua kelompok.
"Artinya, kader bagus dan tidak tergantung dari sudut pandang. Dari sudut yang dianggap kurang sempurna, pasti kader tersebut dinilai jelek. Karena tidak hanya kader partai, manusia pun tidak sempurna, yang sempurna hanya Allah SWT," ucapnya.
Kang Uu mengajak sekaligus mengingatkan seluruh kader PPP untuk terus menjalankan tugasnya demi mendukung kemajuan partai.
"Kalau tidak taat kepada pimpinan, namanya kabur atau lari dari medan perang dan itu dosa. Maka kepada senior-senior kami, dengan penuh rasa takzim, sudahlah (ikuti keputusan partai). Jangan sampai tidak ada kebersamaan dalam partai," ujar Kang Uu
"Apalagi sebagai muslim, wa bil qodri wa khairihi wa syarrihi minallahi ta’ala (takdir baik dan buruknya semua dari Allah Ta’ala). Tidak ada keputusan Allah yang salah, segala sesuatu ada hikmahnya. Kami yakin tidak salah keputusan Allah menjadikan Pak Suharso Monoarfa jadi ketum," katanya.
Diketahui, sejumlah kader yang menamakan diri Gerakan Penyelamatan-PPP (GP-PPP) memprotes kepemimpinan Ketum DPP PPP Suharso Monoarfa dan susunan kepengurusan harian DPP PPP.
GP-PPP yang diinisasi mantan pengurus DPP PPP Periode 2016-2020, di antaranya Rudiman, Makmun Halim, Mustaqim, Muhlisin, Maryam Thowil, Joko Krismianto, dan Rusli Effendi itu meminta Ketum PPP terpilih di Muktamar IX PPP dan anggota tim formatur meninjau kembali susunan pengurus PPP periode 2020-2025, mengubah susunan pengurus yang mencerminkan semua komponen, dan mengutamakan kader pejuang PPP yang sudah berkiprah.
Editor: Agus Warsudi