Gempa Bumi Terkini Magnitudo 4,2 Guncang Sukabumi, Getarannya Tak Terasa di Bandung
BANDUNG, iNews.id - Sukabumi kembali diguncang gempa bumi tektonik magnitudo 4,2 pada pukul 11.06.43 WIB, Rabu (16/3/2022). Getara gempa bumi ini tidak dirasakan warga di Kota/Kabupaten Bandung.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi terletak pada episenter koordinat 7.9 LS dan 107.04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 109 km Tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 16 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi, " kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat. Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Singajaya, Cidora, Cidaun dan Agrabinta dengan Skala Intensitas II MMI. Di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. "Gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi susulan dari gempa utama M5,5. Hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (empat) aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengupdate informasi terkait gempa bumi teknotonik magnitudo 5,5 pada Selasa (16/3/2022) sekitar pukul 10.00.01 WIB berpusat di wilayah pantai selatan Cianjur. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,94° LS ; 106,94° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 kilometer (km) arah Selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 64 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Bambang Setiyo Prayitno dalam rilis resmi BMKG.
Gempa bumi ini, ujar Bambang Setiyo Prayitno, berdampak dan dirasakan di daerah Palabuhanratu dan Cianjur dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Daerah Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Di daerah Lebak Selatan, Cilegon, dan Sukabumi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok dan Serang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 10.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock," ujar Bambang Setiyo Prayitno.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Editor: Agus Warsudi