Geger 59 Warga Sukamentri Gabung NII, Kepala Kesbangpol Garut: Mereka Dicuci Otak
GARUT, iNews.id - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, digegerkan oleh kabar sebanyak 59 warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota, diduga bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII). Mereka dibaiat masuk NII oleh seorang tokoh.
Kasus ini terungkap setelah ada laporan dari orang tua kepada pihak Pemerintah Desa Sukamentri yang merasa aneh dengan dengan tingkah laku anak mereka.
Terkait kasus tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Polisik (Kesbangpol) Kabupaten Garut dan Pemerintah Desa Sukamentri melakukan langkah klarifikasi pada Rabu (6/10/2021). Bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan Garutkota, Kesbangpol meminta keterangan dari warga yang diduga bergabung dengan NII.
"Berdasarkan keterangan dari Pak Camat kemarin, itu ada 59 orang ya (bergabung dengan NII). Itu di Kelurahan Sukamentri, tapi menyebar ya, di beberapa RW (rukun warga)," kata Kepala Kesbangpol Garut Wahyudijaya, Kamis (7/10/2021).
Wahyudijaya menyatakan, dari 59 orang yang bergabung ke NII, tidak semua anak-anak dan remaja, ada juga yang dewasa. "Ini sasarannya memang anak-anak yang labil ya. Yang sedang mencari bentuk (jati diri). Barangkali ini ada doktrin yang seolah-olah itu (doktrin) menyejukkan. (Sehingga timbul) kesan seolah (keyakinan) mereka benar. Jadi brainwashing (cuci otak)," ujar Wahyudijaya.
Ajakan untuk bergabung dengan NII seperti apa? Kepala Kesbangpol Garut menuturkan, metodenya melalui pengajian. Secara perlahan. "Kami sisir, dalam arti, yang melakukan, doktriner, yang melakukan dotrinasinya sudah kami pantau dan afiliasinya ke mana," tutur Kepala Kesbangpol Garut.
Yang dilakukan saat ini, kata Wahyudijaya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam hal ini Kesbangpol Garut, harus ada di tengah-tengah mereka. Mengajak mereka kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Mereka bergabung dengan aliran NII Bakar Misbah yang fokus pada tatanan pemerintahan Islam," ucap Wahyudijaya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan anak dan dewasa diduga direkrut kelompok NII di Kabupaten Garut, membuat pengurus PBNU angkat Bicara. Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani meminta kepada pihak yang berwajib harus menyelidiki dan menindak para tokoh di balik perekrutan tersebut.
"Ya, yang berwajib harus menyelidiki dan menindak tokoh-tokoh dibalik perekrutan," kata Abdul saat dihubungi MPI, Rabu (06/10/2021).
Menurutnya, kejadian ini masih berhubungan dengan organisasi masyarakat HTI yang ingin mengubah Pancasila sebagai dasar negara menjadi sistem khilafah. "Itu masih ada urusannya dengan HTI," ujarnya.
Seperti diketahui, sebanyak 59 anak dan dewasa diduga terjerumus ke dalam NII. Hal ini diketahui setelah salah satu orang tua dari anak berinisial G (15) melaporkan kepada Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota bahwa anaknya telah masuk ke dalam NII.
Setelah itu, berbagai pihak seperti tokoh-tokoh agama, TNI/Polri melakukan tabayun dan menyatakan hal ini telah diproses lebih lanjut. Anak pun sudah sadar dan berjanji kembali ke ajaran Islam yang benar.
Editor: Agus Warsudi