Gaji Ribuan Pegawai Pemkab KBB Belum Turun, ASN Bingung Bayar Leasing

BANDUNG BARAT, iNews.id - Gaji yang ditunggu ASN di lingkungan Pemkab Bandung Barat (KBB) masih belum turun hingga hari ini, Senin (17/1/2022). Akibatnya sejumlah pegawai mengaku kebingungan mencari dana talangan, khususnya untuk pembayaran angsuran.

"Iya tadi siang dicek, gaji masih belum turun, padahal ini sudah lewat tengah bulan," kata salah seorang ASN, Yani, saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Proyek Kereta Cepat Masih Terkendala Teknis, Jokowi: Juni 2023 Dioperasionalkan

Dia mengaku bingung harus ke mana meminjam dana talangan untuk membayar cicilan sepeda motor yang jatuh tempo tanggal 5 setiap bulannya. Sekarang pun dirinya sudah terus ditagih setiap hari oleh pihak leasing melalui telepon. 

"Ya belum dibayar karena uangnya gak ada, paling minta waktu dan konsekuensinya ada denda dari pihak leasing," ujarnya. 

Baca Juga

Ngeri, Bus Pariwisata Terguling di Tol Cikampek Karawang, Penumpang Luka-luka 

Sementara ASN lainnya, Yadi mengaku sulit menambal kebutuhan pokok sehari-hari karena gaji belum turun. Dirinya berharap Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan segera mencairkan gaji pegawai. 

"Pusing buat biaya sehari-hari, kan beras harus dibeli. Semoga jadi perhatian Pa Plt," kata dia.

Baca Juga

Jembatan di Karawang Rusak, Bupati Cellica Minta Kontraktor Bertanggung Jawab

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), KBB, Agustina Piryanti menyebutkan pencarian gaji ASN telat lantaran penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tiap OPD yang belum rampung. Sebab pemkab memakai Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dalam tata kelola keuangannya. 

"Pengeluaran uang untuk gaji ASN bisa dilakukan ketika penyusunan DPA selesai, kalau selesai sekarang, hari ini bisa cair," ujarnya. 

Seperti diketahui, hingga kini ribuan ASN KBB belum menerima gaji bulan Januari 2022. Tidak hanya ASN, pegawai honorer dan anggota DPRD KBB ikut telat menerima upah. Padahal biasanya gaji ASN, tenaga honorer, dan anggota dewan paling telat dibayarkan sebelum tanggal 10. 

Editor: Asep Supiandi