Dua Merek Vaksin asal Kanada Bakal Dapat Izin Penggunaan di Indonesia
BANDUNG, iNews.id - Dua merek vaksin asal luar negeri selain Sinovac bakal beredar di Indonesia. Kedua vaksin bermerek AstraZeneca dan Novovax ini nantinya akan melengkapi kebutuhan ratusan juta vaksin di Indonesia.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di dalam negeri, Bio Farma sudah melaksanakan amandemen supply agreement yang ditandatangani 30 Desember 2021 lalu. Penandatangan kerja sama itu dilakukan dengan dua perusahaan farmasi asal Kanada.
"Dua vaksin asal Kanada itu adalah AstraZeneca dan Novovax, masing-masing untuk pengadaan sebanyak 50 juta dosis," kata Honesti Basyir, Senin (25/1/2021).
Menurut dia, untuk AstraZeneca diperkirakan akan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada April 2021. Sedangkan untuk Novovax akan mulai dipasok pada Q2 2021 melalui anggota Holding BUMN Farmasi. Indofarma, diperkirakan akan mendapatkan EUA dari Badan POM pada Mei 2021.
"Total yang sudah diamankan dari kedua perusahaan tersebut untuk Indonesia sebanyak 100 juta dosis," tutur dia.
Selain dengan dua perusahaan tersebut, Bio Farma juga direncanakan akan menandatangani supply agreement dengan Pfizer Biontech.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 untuk 181,5 juta penduduk atau setara dengan 426 juta dosis. Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen Covid-19, pemerintah Indonesia melakukan perjanjian kerja sama.
Hal itu didasarkan pada Keputusan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor: HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Dari Permenkes tersebut, supply vaksin akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax.
"Keseluruhan vaksin Covid-19 tersebut, harus melaporkan hasil uji klinis 1 sampai dengan 3, dan mendapatkan EUA dari Badan POM," ucap dia.
Editor: Asep Supiandi