get app
inews
Aa Text
Read Next : Mojang Bandung Hilang sejak Senin 20 Juni 2023, Orang Tua Lapor ke Polda Jabar

DPW LDII Jabar Tebar 4.929 Hewan Kurban Senilai Rp66,36 Miliar

Kamis, 29 Juni 2023 - 21:13:00 WIB
DPW LDII Jabar Tebar 4.929 Hewan Kurban Senilai Rp66,36 Miliar
Warga LDII Jabar tengah merecah daging sapi yang telah dipotong untuk dibagikan. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jabar menebar  4.929 ekor hewan kurban senilai Rp66,36 miliar, Kamis (29/6/2023). Hewan kurban itu terdiri atas 2.390 ekor sapi, 4 kerbau, dan 2.535 kambing.

Hewan kurban ini ditebar ke seluruh masyarakat di wilayah Jawa Barat melalui DPD LDII kota/kabupaten se-Jawa Barat. Setelah disembelih, ribuan hewan kurban itu menghasilkan 210.000 kantung daging sapi dan kambing.

“Tebar kurban ini merupakan kontribusi LDII Jabar untuk masyarakat Jawa Barat. Tujuannya untuk memperkuat ketakwaan kepada Allah dan kepedulian sosial kepada sesama manusia,” kata Ketua DPW LDII Jabar Dicky Harun, Kamis (29/6/2023).

Dicky Harun menyatakan, berdasarkan patokan harga rata-rata hewan kurban, sapi Rp25 juta per ekor dan kambing Rp3 juta per ekor. "Nilai kurban warga LDII di Jabar mampu memutar ekonomi senilai Rp66,355 miliar," ujar Dicky Harun.

Tebar kurban warga LDII Jabar, tutur Ketua DPW LDII Jabar, tercatat naik dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, jumlah hewan kurban sebanyak 3.730 ekor. Pada 2022 meningkat menjadi 4.415 ekor. Tahun ini, menjadi 4.929 ekor.

“Kami berkurban sebagai rangkaian dari ibadah. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk ibadah. Sehingga dengan membagikan daging kurban dalam besek merupakan ikhtiar kami berkurban untuk menjaga kelestarian lingkungan,” tutur dia.

Pembagian daging kurban LDII Jabar, kata Dicky Harun, menggunakan besek dari anyaman bambu. Wadah ini merupakan alternatif bahan ramah lingkungan yang mudah terurai. Sebelumnya, daging kurban selalu diwadahi dengan kantong plastik, sehingga meninggalkan sampah yang sulit terurai dan mencemari lingkungan. 

“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting, kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ucap Dicky Harun. 

Pengertian kurban dengan wawasan lingkungan ini, juga mengandung arti sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Antara lain, mengubah kebiasaan berkurban dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban.

“Para panitia kurban sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Sehingga konsentrasi setelah penyembelihan hewan kurban adalah membersihkan sisa-sisa hewan kurban, jangan sampai dibiarkan dan menjadi penyebab sumber bau busuk sehingga mengganggu lingkungan sekitar,” ujar Ketua DPW LDII Jabar.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, kurban bukan hanya sebagai kesalihan individu, namun juga sosial. Ibadah yang dinanti umat Islam setiap Idul Adha, mampu menyelesaikan beberapa masalah sosial. Karena itu, semangat berkurban harus terus dilaksanakan umat Islam dalam keseharian.

“Berkurban memiliki multiplier effect atau efek berganda signifikan. Kurban memiliki tempat tersendiri bagi umat Islam, karena bukan sekadar wujud kesalehan dan ketakwaan terhadap Allah, namun memberi manfaat kepada banyak pihak,” kata Ketua Umum DPP LDII.

Menurut KH Chriswanto Santoso, pembagian daging kurban menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Dari sisi sosial kemasyarakatan, berkurban mampu meningkatkan membangun hubungan yang positif di tengah masyarakat. “Warga bisa memberi tanpa pamrih dan bisa menerima dengan ikhlas. Dengan itu akan terbangun kekuatan sosial yang luar biasa,” ujar KH Christwanto Santoso.

Sementara daging yang dibagikan dapat meningkatkan asupan gizi masyarakat, yang berguna mencegah stunting. “Idul Adha bisa menjadi momentum untuk pencegahan stunting. Terlebih lagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan pencegahan stunting. Jika pembagian daging kurban merata kepada masyarakat angka stunting dapat ditekan,” tutur dia.

Ketua Umum DPP LDII mengapresiasi seluruh warga LDII yang selalu antusias dalam setiap pelaksanaan ibadah kurban. Mereka mempersiapkanya jauh sebelum Idul Adha, yakni, dengan menabung yang dikelola secara khusus di masing-masing majelis taklim.

“Karena kekuatan LDII itu pada konsolidasi berbasis majelis taklim yakni pengajian yang sifatnya rutin yang dilaksanakan 3-4 hari dalam seminggu. Acara itu juga dapat dimanfaatkan untuk mengisi tabungan kurban yang dikelola secara khusus. Ketika Idul Adha tiba warga LDII sudah siap untuk berkurban,” ucap Ketua Umum DPP LDII.

Secara nasional, ujar KH Chriswanto Santoso, dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah hewan kurban warga LDII. Pada 2020, kurban warga LDII mencapai 40.190 ekor. Pada 2021 akibat pandemi Covid-19 dan ekonomi lesu, jumlah kurban turun menjadi 39.301 ekor. Pada 2022, jumlah kurban meningkat mencapai 42.646 ekor. Sedangkan tahun ini, 2023, meningkat mencapai 43.493 ekor, dengan perincian 23.710 ekor sapi, 19.766 ekor kambing, dan 17 ekor kerbau. Jika dinominalkan, kurban warga LDII tahun ini sekitar Rp652 miliar.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut