Dipalak dan Dikeroyok Anak Jalanan, Santri di Garut Luka Robek di Kepala

GARUT, iNews.id - Seorang santri di Kabupaten di Garut diduga dikeroyok sekelompok anak jalanan. Pengeroyokan terjadi karena santri salah satu pesantren di Kecamatan Leles itu tidak memberikan uang dan rokok kepada para pelaku.

“Pengeroyokan terhadap santri Pondok Pesantren Al Futuhat Leles ini terjadi pada Minggu (13/2/2022). Korban bernama Aceng Ahmad Syifa, usia 15 tahun, warga Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, kata Kapolsek Banyuresmi, Kompol Supian BJ, saat dihubungi Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati Divonis di PN Bandung Besok

Supian memaparkan, kronologi pengeroyokan terjadi saat korban tengah berjalan kaki dari pesantrennya menuju acara pengajian di pesantren lain, wilayah Kecamatan Tarogong Kaler. 

“Lokasi pengeroyokan terjadi di Jalan Raya Warung Peuteuy, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut,” sebutnya.

Baca Juga

Ingin Ulang Sukses Aher, PKS Incar Kursi Gubernur Jabar di Pilgub 2024

Saat korban tiba di lokasi kejadian, tambah Supian, sekelompok anak jalanan menghentikan langkahnya. “Korban dimintai sejumlah uang dan rokok. Korban tidak memberi,” ucapnya.

Para pelaku yang kesal kemudian melakukan penganiayaan dengan cara mendorong dan memukul santri tersebut dengan tangan kosong. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka.

Baca Juga

Jabar Lindungi 37 Warisan Tak Benda 2022, Ada Empal Gentong dan Longser

“Korban terjatuh saat didorong hingga kepalanya mengalami luka sobek di sebelah kiri hingga harus dijahit sebanyak empat jahitan. Selain itu ada juga luka memar di bagian leher belakang,” ujarnya.

Supian tak merinci identitas para pelaku, namun menyebut mereka berjumlah enam orang. Keenam orang pelaku yang masih di bawah umur itu saat ini telah diamankan di Mapolres Garut.

“Semua pelaku sudah berhasil diamankan setelah anggota Reskrim Polsek Banyuresmi bergerak ke lokasi untuk mencari mereka. Semua sudah diserahkan ke Mapolres Garut untuk penanganan lebih lanjut,” ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi