Dina Farida, Kisah Wisudawan Tak Bertoga Fakultas Hukum UIN Bandung

"Sepanjang yang saya kenal beliau orangnya ramah, gigih. Saya selalu tracking mahasiswi apa sih aktivitas di balik itu, kalau kita lihat di medsosnya dia pernah student exchange begitu ya ke Malaysia. Lantas dia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa, dari situ saya paham bahwa beliau punya jiwa kepemimpinan, sehingga kemudian skripsinya harus segera diselesaikan. Jadi tidak berpikir bahwa beliau sedang sakit. Ketika bertemu langsung sudah jadi mahasiswa bimbingan saya memang sudah sakit, tapi kemudian disembunyikan. Kan ada juga yang minat berbelas kasihan karena sakit, tapi dia tidak menunjukkan itu," kenangnya.
Bagi Ibu Mulazamah dan Bapak A. Nahrowi, orang tua Dina. Dia menyebut, anaknya itu supel dan ramah. Dia memiliki kemampuan yang positif dan tidak pernah mengeluh. Namun dia menganggap, bahwa semua itu amanat, titipan kepadanya.
"Ya mudah-mudahan terbaik dan husnul khatimah dan saya ridho, ikhlas, semua itu hanya titipan Allah, hanya ujian. Ceritanya, setelah selesai kuliah mau cari-cari beasiswa S2 di Turki katanya," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi