get app
inews
Aa Text
Read Next : UIN SGD Bandung Susun Modul Moderasi Beragama Acuan bagi Sivitas Akademik dan Mubalig

Dina Farida, Kisah Wisudawan Tak Bertoga Fakultas Hukum UIN Bandung 

Senin, 01 Maret 2021 - 09:26:00 WIB
Dina Farida, Kisah Wisudawan Tak Bertoga Fakultas Hukum UIN Bandung 
Orang tua mewakili almarhumah Dina saat wisuda UIN Bandung. (Foto: istimewa) 

BANDUNG, iNews.id - Menempuh pendidikan setinggi-tingginya adalah cita cita semua orang. Namun, apalah daya bila segala upaya telah dilakukan untuk menggapai pendidikan, Sang Pencipta lebih sayang dan memanggilnya kepada kehidupan yang lebih kekal. 

Adalah Dina Farida, mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), UIN Sunan Gunung Djati Bandung, meninggal dunia sesaat sebelum wisuda. Hingga pada proses wisuda, kedua orang tua Dina berkesempatan mewakili almarhumah mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) pada akhir pekan kemarin. Sebab, salah satu wasiatnya ingin diwisuda. 

Dina menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran yang kuat memegang prinsip "hidup ini bukan tentang apa dan berapa yang kita miliki, tetapi apa dan seberapa besar yang bisa kita beri,". Bahkan di tengah rasa sakit yang dideritanya, Dina berhasil menaklukkan sidang akhir meski terbaring di rumah sakit.

Di mata Firmansyah, teman Dina Farida yang  aktif di Keluarga Mahasiswa Jawa Tengah menuturkan aktif, mudah bergaul dan tak kenal kata menyerah. Begitulah gadis asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini kerap dikenal. Dina hampir tak pernah absen mengikuti serangkaian kegiatan sosial kemasyarakatan bersama teman-teman sejawatnya. Tak heran jika kehadirannya selalu dinantikan. 

"Hadirnya Dina di berbagai aktivitas dan kesibukannya dia bukan hanya sekadar hadir, Dina mampu berperan aktif dan memang hadirnya Dina bukan sekadar ada. Pernah waktu itu kita mengadakan namanya itu Ambar Waros atau ulang tahun. Itu salah satu loncatan besar untuk organisasi dan salah satunya kontribusi besar dari Dina sendiri. Acara itu berjalan dengan sangat memuaskan karena capaian itu belum pernah kita raih di kepengurusan-kepengurusan sebelumnya," ka dia sebagaimana keterangan resmi Humas UIN Bandung. 

Menurut Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag. CLA., Dosen Pembimbing almarhumah, Dina memiliki sejumlah prestasi membanggakan tak membuatnya tinggi hati. Baginya, hidup bukan hanya soal IPK tinggi dan sederet prestasi, tetapi juga bagaimana memberi kontribusi bagi ibu pertiwi.

"Di mata saya Dina Farida itu memiliki kecerdasan intelektual. Beliau adalah salah satu delegasi Fakultas Syariah dan Hukum dalam kegiatan student exchange di Malaysia tahun 2018. Dia juga memiliki kecerdasan sosial. Dia begitu peduli dengan teman-teman mahasiswa seangkatannya. Dia juga berbagi tanggung jawab moral. Dia ingin buktikan kepada kedua orangtuanya bahwa meskipun dalam kondisi sakit mampu menyelesaikan kuliahnya dengan baik," tuturnya.

Dewi Mayaningsih, S.H., M.H., Dosen Pembimbing lainnya mengaku, tak ada yang mengira, di balik senyuman manis yang selalu Dina tunjukkan, dia menyimpan kesakitan yang tiada terperikan. Tapi mengeluh bukan pilihan.

"Sepanjang yang saya kenal beliau orangnya ramah, gigih. Saya selalu tracking mahasiswi apa sih aktivitas di balik itu, kalau kita lihat di medsosnya dia pernah student exchange begitu ya ke Malaysia. Lantas dia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa, dari situ saya paham bahwa beliau punya jiwa kepemimpinan, sehingga kemudian skripsinya harus segera diselesaikan. Jadi tidak berpikir bahwa beliau sedang sakit. Ketika bertemu langsung sudah jadi mahasiswa bimbingan saya memang sudah sakit, tapi kemudian disembunyikan. Kan ada juga yang minat berbelas kasihan karena sakit, tapi dia tidak menunjukkan itu," kenangnya.

Bagi Ibu Mulazamah dan Bapak A. Nahrowi, orang tua Dina. Dia menyebut, anaknya itu supel dan ramah. Dia memiliki kemampuan yang positif dan tidak pernah mengeluh. Namun dia menganggap, bahwa semua itu amanat, titipan kepadanya.

"Ya mudah-mudahan terbaik dan husnul khatimah dan saya ridho, ikhlas, semua itu hanya titipan Allah, hanya ujian. Ceritanya, setelah selesai kuliah mau cari-cari beasiswa S2 di Turki katanya," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut