Dilantik, 24 Surveyor Diminta Junjung Etika dalam Tugas

CIBINONG, iNews.id – Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) melantik 24 profesi surveyor di Gedung Aula Utama Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/7/2024).
Pelantikan ini sebagai awal dari implementasi kesepakatan perdagangan bebas tingkat ASEAN adalah adanya Mutual Recognition Arrangement (MRA), di mana Surveyor dapat melakukan pekerjaan lintas batas negara ASEAN.
Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG), Sumaryono mengatakan, pelantikan tersebut merupakan yang pertama menandai dimulainya era baru hadirnya layanan survei dan pemetaan yang berkualitas dan terpercaya, berpegang pada komitmen, dedikasi, dan profesional.
"Pelantikan profesi surveyor untuk pertama kalinya ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan dunia survei dan pemetaan di Indonesia," kata Sumaryono dalam keterangan tertulisnya.
Pelantikan profesi surveyor merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021, Peraturan BIG Nomor 14 Tahun 2021, Peraturan Ikatan Surveyor Indonesia Nomor 1 Tahun 2024, dan Kode Etik Surveyor Indonesia (KESI). Seperangkat peraturan dan KESI ini dirancang untuk memastikan agar surveyor memiliki kualifikasi dan kompetensi yang mumpuni, serta menjunjung tinggi etika profesi dalam menjalankan tugas.
Sumaryono menegaskan, peraturan kesurveyoran dan KESI menjadi landasan bagi para profesional dalam memberikan layanan survei kepada masyarakat dan para pengguna lainnya. Peraturan baru tentang profesi surveyor dan KESI diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan para pengguna jasa lainnya terhadap profesi surveyor.
"Hal ini penting, mengingat peran surveyor dalam berbagai bidang, seperti pembangunan infrastruktur, pertanahan, kehutanan, maritim, dan lain sebagainya," katanya.
Pada pelantikan profesi surveyor untuk pertama kalinya ini telah dilantik 21 orang Surveyor dan 3 orang Surveyor Kehormatan. Surveyor yang dilantik tersebut merupakan hasil seleksi dengan melihat latar belakang pendidikan, pengalaman di bidang survei dan pemetaan, serta kompetensi yang dimiliki oleh peserta. Seleksi dilakukan oleh tim seleksi yang dibentuk oleh ISI yang beranggotakan dari perwakilan pemerintah, akademisi, dan industri survei dan pemetaan.
Editor: Kastolani Marzuki