get app
inews
Aa Text
Read Next : Inspiratif, 5 Selebriti dan YouTuber Ini Bagi-Bagi Rezeki di Tengah Pandemi

Dari Budi Daya Larva Lalat, Anggota TNI Ini Raup Belasan Juta Rupiah di Masa Pandemi

Kamis, 29 Juli 2021 - 10:26:00 WIB
Dari Budi Daya Larva Lalat, Anggota TNI Ini Raup Belasan Juta Rupiah di Masa Pandemi
Serka Sumarna dengan telaten mengontrol kandang lalat Black Soldier Flay di areal Makodim o5o9 Subang. (Foto: iNewsTv/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNews.id - Seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0506 Subang berpenghasilan hingga belasan juta rupiah per bulan dari usaha yang digelutinya. Padahal, kondisi ekonomi di masa pandemi ini kurang begitu baik. 

Namun apa yang dilakukan anggota TNI ini sungguh menginspirasi tak boleh menyerah terhadap keadaan. Di setiap kesulitan pastinya ada kemudahan dan celah untuk tetap semangat, meskipun ekonomi kian menghimpit di masa pandemi.

Dialah Sersan Kepala (Serka) Sumarna yang sehari-harinya bertugas sebagai Babinsa. Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai prajurit TNI, dia memanfaatkan waktu luangnya untuk menggeluti profesi budi daya maggot atau larva dari lalat jenis Black Soldier Fly (BSF).

Di waktu luangnya, Serka Sumarna selalu mengecek kandang lalat tempat produksi telur maggot yang dibudi daya di Makodim 0506 Subang. Budi daya tersebut dari mulai bibit hingga telur. 

Setelah bibit menghasilkan telur, dia pindahkan ke lahan miliknya yang menjadi tempat budi daya maggot. Telur disimpan selama tiga hari sampai menetas. Sambil menunggu telur menetas, Serka Sumarna menyiapkan media untuk pembesaran maggot. Media yang disiapkan yaitu hanya sampah organik dari pasar tradisional mulai dari limbah sayuran, buah-buahan hingga nasi dan makanan sisa.

Begitu telur maggot menetas, lalu dipindahkan ke media pembesaran yang telah disiapkan tadi. Jangan lupa setiap harinya diberikan makanan berupa limbah organik seperti membuat media di awal tadi. Setelah dua belas hari, maggot limbah organik ini siap untuk dipanen. 

Maggot sendiri merupakan pakan ternak yang memiliki protein tinggi. Maggot kini diburu oleh para peternak karena memiliki harga yang lebih murah dan bisa mempercepat ukuran hewan ternaknya. Setiap kilogram, harga maggot dari pembudidaya Rp7.000 hingga Rp15.000.

Menurut Serka Sumarna, budi daya maggot ini dilakukan setelah mendapatkan pelatihan yang dilakukan di Korem dalam rangka ketahanan pangan program dari pusat.

"Setelah mendapatkan pelatihan, saya langsung mempraktikannya di rumah dan ternyata berhasil. Saat ini pun kamu telah memliki binaan sebanyak lima pembudidaya maggot di Kabupaten Subang," kata Sumarna, Kamis (29/7/2021). 
 
Serka sumarna kini baru bisa memproduksi maggot sebanyak 500 kg untuk setiap minggunya. Produksi sebanyak itu tentunya masih kurang untuk memenuhi permintaan pasar yang mencapai 2 ton. 

Untuk pemasarannya tidaklah terlalu sulit, pembeli banyak yang datang ke tempat produksinya. Beberapa pembeli yang biasa datang, kebanyakan peternak lele.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut