get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita Rakyat Jawa Barat, Asal Usul Objek Wisata Pulomas Indramayu

Dampak Kenaikan Harga BBM, HSNI Indramayu: 85 Persen Nelayan Kecil Enggan Melaut 

Rabu, 07 September 2022 - 09:17:00 WIB
Dampak Kenaikan Harga BBM, HSNI Indramayu: 85 Persen Nelayan Kecil Enggan Melaut 
Nelayan Indramayu memilih menyandarkan kapal mereka di dermaga karena tak sanggup menanggung biaya melaut yang melambung akibat harga BBM naik. (FOTO: ANDRIAN SUPENDI)

INDRAMAYU, iNews.id - Pascakenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar sangat berdampak bagi nelayan di Kabupaten Indramayu. Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Indramayu menyebut 85 persen nelayan kecil enggan melaut.

Ketua HNSI Kabupaten Indramayu Dedi Aryanto mengatakan, imbas kenaiakn harga BBM bersubsidi jenis solar yang sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter membuat biaya melaut semakin tinggi.

"Solar merupakan bahan bakar utama kapal pencari ikan bagi para nelayan. Sehingga, (dampak kenaikan) 85 Persen nelayan kecil di Kabupaten Indramayu berpotensi enggan melaut," kata Ketua HSNI Indramayu kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (7/9/2022).

Dedi Aryanto menyatakan, prihatin dengan kenaikan harga BBM solar tersebut. Karena itu, HSNI Indramayu meminta pemerintah segera membatalkan kenaikan harga BBM khususnya solar untuk nelayan.

"Saat ini kondisi para nelayan sedang paceklik (musim kekurangan). Saat harga BBM belum naik, untuk mendapatkan Rp50.000 per hari mereka sulit. Apalagi dengan naiknya harga BBM," ujar Dedi Aryanto.

Di Kabupaten Indramayu, ujar Ketua HSNI Indramayu, berlaku sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan anak buah kapal (ABK), 50:50, setelah dipotong biaya melaut. Akibatnya, pendapatan nelayan semakin berkurang. 

Hal itu lah yang menyebabkan banyak perahu yang berlayar tetapi tidak bisa menutupi biaya melaut. "Harga ikan yang tidak kunjung ikut naik ini semakin memperparah penderitaan nelayan kecil," tutur Ketua HSNI Indramayu.

Dedi Aryanto mengatakan, jumlah kapal dan perahu nelayan di Kabupaten Indramayu, sebanyak 6.400 unit. Sedangkan untuk kapal di atas 30 GT hanya berjumlah 800 unit. Dari jumlah kapal mayoritas merupakan kapal-kapal kecil. Sedangkan jumlah nelayan kecil di Kabupaten Indramayu sebanyak 36.000 orang.

"Sekarang sudah terlihat tidak, sedikit kapal yang berlabuh. Ya sebentar lagi juga semakin banyak yang tidak melaut, karena merasakan dampaknya (kenaikan BBM). Yang pasti, semua organisasi nelayan, pengelola TPI, KUD-KUD mina menyuarakan hal sama. Intinya menolak (kenaikan harga BBM)," ucap Dedi Aryanto. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut