Dampak Cuaca Buruk, Harga Cabai di Pasar Indramayu Naik, Tembus Rp35.000 Per Kg
INDRAMAYU, iNews.id - Dampak cuaca buruk, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meranggak naik. Kenaikan harga cabai ini dipicu stok menipis, akibat petani mengalami gagal panen karena tanaman cabai mereka terendam banjir dan tersapu badai.
Pantauan di pasar tradisional pada Selasa (16/11/2021) pagi, harga semua jenis cabai naik mulai dari Rp5.000-Rp10.000 per kilogram (kg). Harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Karangampel Indramayu, sejak sepekan terakhir, terutama cabai melonjak tinggi.
Harga cabai merah, baik keriting maupun biasa, kini mencapai Rp30.000-Rp35.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai rawit Rp20.000 per kg.
Begitu pula harga cabai rawit merah, merangkak naik mencapai Rp30.000 Harga cabai rawit hijau semula Rp15.000 kini naik menjadi Rp20.000 perkilogram. Sementara harga cabai rawit setan masih normal.
Selain cabai, kenaikan juga diikuti komoditas lain, seperti tomat yang semula Rp8.000 kini naik menjadi Rp13.000 per kg. Dampak kenaikan harga cabai ini dikeluhkan para pembeli. Pembeli pun terpaksa mengurangi belanja mereka yang biasa 1 kg, kini hanya bisa membeli setengah.
H Mastur, pedagang di Pasar Karangampel mengatakan, sejak memasuki musim penghujan, harga cabai di pasaran terus naik antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kg. "Kenaikan harga ini diakibatkan petani di sentra penghasil cabai mengalami gagal panen. Tanaman mereka terendam banjir sehingga berdampak pasokan cabai di pasaran menipis," kata H Mastur.
Pedagang dan pembeli berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga cabai yang melambung tinggi di pasaran. Pedagang khawatir harga cabai akan terus naik hingga menjelang Natal dan Tahun Baru.
Editor: Agus Warsudi