Cerita Mistis Gunung Salak, Misteri Keangkeran yang Belum Terpecahkan
BANDUNG, iNews.id - Cerita mistis Gunung Salak banyak beredar di tengah masyarakat, baik dari yang dikisahkan secara turun-temurun, peristiwa besar yang terjadi atau kabar dari para pendaki. Selain itu, di Gunung Salak juga masih mencimpan segudang cerita mistis yang belum terpecahkan.
Kawasan Gunung Salak termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Banyaknya cerita mistis di Gunung Salak menjadikan gunung ini sebagai gunung cukup angker di Jawa Barat. Meski demikian, justru aktivitas pendakian di Gunung Salak tak pernah sepi dan cerita mistis yang beredar seolah menjadi tantangan bagi pecinta alam.
Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut.
Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, salaka yang berarti "perak"
Cerita mistis Gunung Salak yang pertama adalah Kampung Setan. Cerita ini awalnya dikisahkan seorang pendaki yang sedang beristirahat di warung sekitar area pendakian.
Pendaki itu awalnya hanya membeli dan memakan pisang goreng. Setelah selesai makan, pendaki itu sadar bahwa warung tersebut tiba-tiba menghilang dan hawa di sekitarnya berubah menjadi panas.
Pendaki bersama rombongannya bisa kembali ke rombongannya dan pendaki meyakini di sekitar area jalur pendakian tersebut terdapat Kampung Setan yang mana warganya gemar mengusili pendaki saat trekking.
Cerita misteri Gunung Salak selanjutnya, terdapat suara gamelan mistis jika mendaki ke arah puncak gunung tersebut. Menurut pengakuan warga, banyak sekali pendaki yang mendengar suara gamelan yang entah berasal dari mana.
Pendaki tersebut mengikuti asal suara itu berasal dan kemudian pendaki itu hilang tanpa jejak hingga tidak ditemukan hingga sekarang. Banyak juga pendaki yang tersesat akibat terhipnotis dan mengikuti suara gamelan itu.
Saat Jepang masuk ke Indonesia 1942, Belanda memiliki inisiatif untuk mengubur kekayaan mereka di Gunung Salak agar tidak diketahui dan dirampas oleh pihak Jepang.
Mereka berencana untuk menggali harta di Gunung Salak tersebut setelah Jepang menyerah dan angkat kaki dari Nusantara. Namun faktanya, setelah Indonesia merdeka justru Belanda sulit kembali menguasai Indonesia dan menggali kekayaan mereka di Gunung Salak.
Akhirnya mereka pun meninggalkan bumi pertiwi tanpa kekayaan sedikitpun. Berita tersebut mulai menyebar di kalangan warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Salak. Mereka beramai-ramai mencari harta tersebut di lokasi Belanda menguburkan warisan harta kekayaan tersebut. Namun semuanya nihil karena mereka hanya menemukan mayat warga Belanda yang tewas akibat pertempuran.
Kisah ini merupakan salah satu cerita mistis di Gunung Salak yang beredar di masyarakat.
Cerita mistis Gunung Salak lainnya, yakni beberapa spot angker yang membuat para pendaki harus cemas ketika melintasi jalur tersebut. Tempat ini, yaitu Curug Seribu.
Di curug ini banyak sekali arwah yang mampu membuat pendaki menjadi tersesat, kemudian tewas secara mengenaskan ataupun hilang tanpa jejak.
Kemudian ada area pendakian yang perlu diwaspadai oleh pendaki ketika melewati jalur tersebut. Jalur pendakian terkadang mampu menelan banyak korban jiwa, dan juga banyak korban yang tidak bisa ditemukan oleh tim SAR.
Editor: Asep Supiandi