get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengenal Manfaat Imunisasi Lengkap untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Penyakit Berbahaya

Capaian Imunisasi Rendah akibat Pandemi, Unicef Khawatirkan Ancaman KLB 

Jumat, 22 April 2022 - 18:47:00 WIB
Capaian Imunisasi Rendah akibat Pandemi, Unicef Khawatirkan Ancaman KLB 
Anak-anak mendapatkan imunisasi dalam kegiatan BIAN di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Jumat (22/4/2022). (Foto: iNews.id/Agung Bakti Sarasa)

BANDUNG, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap rendahnya pencapaian imunisasi. Kondisi tersebut dikhawatirkan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI). 

Kekhawatiran tersebut disampaikan Paul Manoempil, Konsultan Imunisasi Unicef Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Barat di sela kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Jumat (22/4/2022).

"Yang paling kita khawatirkan adalah KLB. Di Indonesia sudah terjadi di beberapa provinsi. Di Kalimantan Barat, Riau dan Papua, tapi Alhamdulilah di Jabar, khususnya Bandung tidak ada KLB. Artinya, masih bisa tahan terhadap PD3I," kata Paul. 

Paul memaparkan, pandemi Covid-19 telah membuat cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) menjadi rendah. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), capaian imunisasi menurun sejak awal pandemi dari 84,2 persen pada tahun 2020 menjadi 79,6 persen pada tahun 2021.

Bahkan, kata Paul, pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan capaian imunisasi global turun antara 10-15 persen. Tidak hanya itu, kondisi pandemi juga membuat Indonesia masuk ke dalam daftar 10 besar negara dengan capaian imunisasi yang tidak mencapai target.


"Pandemi untuk cakupan imunisasi global semua turun rata-rata antara 10-15 persen. Indonesia yang tadinya cakupan sudah bagus sekarang turun. Bahkan, masuk 10 besar negara di dunia yang tidak mencapai target 95 persen," tuturnya. 

Menurut Paul, kondisi tersebut tak lepas dari banyaknya tenaga kesehatan yang fokus menangani pandemi Covid-19, termasuk dampak kebijakan pembatasan sosial untuk menekan potensi penularan Covid-19. 

"Berdasarkan survei yang dilakukan Unicef, 80 persen lokasi pelayanan imunisasi di Indonesia tidak berjalan maksimal," katanya.

Oleh karenanya, lanjut Paul, upaya percepatan melalui BIAN dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia tengah digalakkan. Sejak Kamis (20/4/2022) kemarin, kata Paul, Unicef Indonesia menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memberikan imunisasi kepada anak-anak.


Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengakui, sejak pandemi melanda, capaian imunisasi di tiap kelurahan di Kota Bandung yang sebelumnya mencapai 90 persen menurun.

"Dilihat dari cakupan, biasanya semua kelurahan di atas 90 persen, tapi dua tahun terakhir ini kan tantangannya nakes fokus Covid, ada pembatasan. Posyandu tidak dilaksanakan, orang tua ragu membawa anak keluar rumah, jadi banyak tantangan imunisasi di masa pandemi," akunya. 

Meski begitu, Ahyani meyakinkan jika pemberian imunisasi kepada anak-anak di Kota Bandung tetap diberikan, meski tidak maksimal. Oleh karenanya, dia berharap, momentum BIAN dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk memberikan IDL bagi anak-anaknya.

"Pekan imunisasi dunia ini akan berlanjut dengan harapan sekarang masyarakat sadar untuk melengkapi imunisasi dasar bagi anaknya," katanya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut