get app
inews
Aa Text
Read Next : Kepergok Main Catur, 3 Anggota Dewan Diplonco Dedi Mulyadi untuk Pungut Sampah

Buntut Bersihkan Sampah di Pasar, Ini Sikap Dedi Hadapi Ancaman Dilaporkan ke MKD DPR

Senin, 29 November 2021 - 10:29:00 WIB
Buntut Bersihkan Sampah di Pasar, Ini Sikap Dedi Hadapi Ancaman Dilaporkan ke MKD DPR
Dedi Mulyadi saat berdebat dengan mahasiswa yang memprotes aktivitas Dedi membersihkan sampah di Pasar Rebo. (Foto: ISTIMEWA)

PURWAKARTA, iNews.id - Persoalan memungut sampah di sejumlah pasar di Purwakarta, berbuntut panjang. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi diancam dilaporkan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Komunitas Madani Purwakarta (KMP) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke Mahkamah Kehoramatan Dewan (MKD) DPR RI.

Menyikapi ancaman itu, Dedi Mulyadi, mempersilakan siapapun melaporkan dirinya ke MKD DPR RI terkait kegiatannya membersihkan lingkungan Pasar Rebo Purwakarta. Dedi dianggap overlapping kewenangan.

"Itu hak setiap orang melaporkan saya. Tinggal persoalannya adalah ketika saya dilaporkan ke MKD, kehormatan apa dari DPR yang saya cederai? Apa bukan malah sebaliknya citra DPR RI jadi baik? Yang dilaporkan ke MKD itu (seharusnya) anggota DPR yang tidak pernah masuk, tidak pernah melakukan aspirasi masyarakat, yang tidak pernah membela rakyat. Itu yang harus dilaporkan," kata Dedi Mulyadi, Senin (29/11/2021).

"Tapi ya, silakan aja kalau mau dilaporkan, mangga wae. Yang penting mau saya dilaporkan, mau saya disanjung, saya akan terus bersih-bersih di mana pun. Jadi di Jakarta (DPR) saya tetap bekerja, di sini (daerah) saya tetap bermasyarakat," pungkas ujarnya. 

Kang Dedi, sapaan akrab mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, menilai, publik saat ini sangat berharap setiap orang untuk berperan praktis dan tidak teoritis. Contohnya jika melihat sampah, segera bereskan bukan sekadar berbicara atau kritik di media sosial.

"Sikap-sikap spontanitas itu menjadi dambaan publik. Publik itu tidak peduli siapa yang melaksanakan, yang penting dia bisa menikmati produk dan kinerja negara," tutur Kang Dedi.

Dedi menyadari selalu ada pro dan kontra di setiap perjalanan. "Kalau yang pro memberikan dukungan. Yang kontra, melakukan penentangan. Saya kan terbiasa dari dulu dengan yang kontra. Saya dari dulu membuka ruang bagi mereka yang memberikan kritik. Tetapi saya akan terus bekerja memberikan pelayanan sesuai kemampuan saya," ucapnya.

Menurut Kang Dedi apa yang dilakukannya dalam membersihkan lingkungan pasar adalah kegiatan spontanitas sebagai warga Purwakarta untuk membantu aparat dan pedagang. 

Di daerah lain, penataan pasar kerap diwarnai dengan pengambilan barang dagangan oleh Satpol PP. Untuk menghindari hal itu, Kang Dedi hadir untuk mencari solusi agar pasar tertata bersih dan pedagang bisa tetap mengais rezeki.

"Nah saya yang biasa bersama masyarakat mencari solusi seperti meminta pedagang pindah ke dalam pasar dan selama penataan satu bulan pedagang tidak dagang dulu dan dikasih uang pengganti. Saya ini sebenarnya berdiri di dua sisi. Satu sisi saya mewakili masyarakat yang ingin lingkungan pasar tertib, saya juga mewakili pedagang yang tidak boleh dirugikan," ujar Kang Dedi.

Terkait kewenangan membersihkan lingkungan pasar yang selama ini dipersoalkan, Dedi menjelaskan bahwa Komisi IV DPR RI dipimpin olehnya juga mengurusi soal sampah di bawah mitra kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sampah yang telah dikumpulkan dari pasar diangkut ke tempat daur ulang. Tempat daur ulang tersebut merupakan aspirasi DPR RI.

"Akhirnya kan sekarang berjalan, sampah diangkut, didaur ulang jadi produk magot dan nantinya menjadi bio energi. Jadi apa yang dilakukan memberikan kontribusi," ucap suami dari Anne Ratna Mustika ini.

Sementara soal tuduhan overlapping yang menjadi bahan laporan ke MKD, Dedi memastikan tidak ada kaitannya. Justru sebagai warga, dia memberikan dukungan lebih kepada para penyapu dan pengangkut sampah dalam membantu membereskan pasar.

"Kalau saya ambil honor tukang sapu itu bisa dikatakan overlapping. Kalau ini kan justru saya memberikan kontribusi dan suporting kepada penyapu dan pengangkut sampah," ujar Kang Dedi.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut