get app
inews
Aa Text
Read Next : Tuntut Kenaikan Upah 13 Persen, Buruh KBB Bersiap Unjuk Rasa ke Kemenakertrans

BNPB Pasang Gama EWS Alat Pendeteksi Longsor di Cikahuripan Lembang KBB

Kamis, 03 November 2022 - 22:14:00 WIB
BNPB Pasang Gama EWS Alat Pendeteksi Longsor di Cikahuripan Lembang KBB
Gama EWS, alat pendeteksi bencana tanah longsor dipasang di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, KBB. Alat ini terpasang , hasil kerja sama UGM dengan BNPB dan BPBD KBB, (Foto/MPI/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) memasang Gama Early Warning System (EWS) alat pedeteksi longsor di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (3/11/2022). Gama EWS berfungsi memantau, mendeteksi, dan memberikan peringatan dini terhadap ancaman bahaya longsor.

Alat tersebut dilengkapi dengan teknikal sensor, terdiri atas extensometer (alat pendeteksi pergerakan tanah), tilt meter (alat pendeteksi perubahan posisi kemiringan permukaan tanah/batuan pada lereng), dan rain gauge (pendeteksi curah hujan).

"Gama EWS dilengkapi dengan sirine, masing-masing akan mengeluarkan tiga bunyi sirine berbeda sesuai tingkatan bahaya," kata ahli Instutrumentasi Gama EWS UGM Ikhwan Mustiadi kepada wartawan. 

Pemasangan Gama EWS, ujar Ikhwan Mustiadi, dilakukan tim dari UGM yang bekerja sama dengan BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB. Secara keseluruhan, alat ini telah dipasang dilebih dari 100 daerah rawan longsor di Indonesia. Sejauh ini cukup membantu dalam memberikan peringatan dini ketika terjadi bencana. 

Disinggung kenapa Desa Cikahuripan, Lembang, KBB, dipilih sebagai lokasi pemasan Gama EWS, Ikhwan Mustiadi menyatakan, karena menjadi salah satu kawasan yang memiliki tingkat kerawanan longsor sangat tinggi.

"Jadi alat ini hanya untuk mendeteksi dan memberi peringatan bahaya longsor, bukan untuk mendeteksi getaran akibat gempa bumi," ujar Ikhwan Mustiadi.

Sistem kerjanya, tutur dia, toa akan memancarkan suara peringatan secara otomatis sesuai kerawanan tingkat bencana mulai dari status waspada, siaga hingga awas. Namun tidak bisa memberikan secara rinci terkait radius suara sirine karena pemasangannya tergantung topografi. "Saya tidak bisa menyebutkan berapa radius dari sirinenya karena itu tergantung dari topografi daerah," tuturnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut