Berkunjung ke Negeri Dalam Pelukan Awan di Majalengka
Ending menuturkan, saat musim kemarau, suhu udara di Dusun Jotang akan terasa cukup menyengat terbakar matahari. “Ketika musim hujan turun kabut, pas masuk kemarau panasnya menyengat, ditambah lagi angin kencang. Jadi, sekarang-sekarang ini, kami lagi jadi negeri di dalam awan,” tutur Ending.
Dusun Jotang berdiri sejak ratusan kepala keluarga (KK) warga Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, hijrah ke kawasan ini pada 2014 silam.
Pada 2013, warga Dusun Cigintung menjadi korban bencana alam pergerakan tanah. Rumah-rumah mereka di Cigintung tak bisa ditempati lagi karena rusak parah.
Eding Supardi, yang pernah menjabat sebagai Kadus Cigintung itu mengemukakan, memang tidak semua warga di dusun tersebut pindah ke Dusun Jotang. Selain ada yang pindah keluar kota, beberapa warga juga masih bertahan di Dusun Cigintung.
"Ada 80 KK masih bertahan di sana (Dusun Cigintung), yang daerahnya memang relatif aman. Selain itu, ada juga yang pindah ke luar kota, seperti Cirebon. Di sini (Jotang) saat ini ada 310 KK, karena ada yang pindah juga," tutur dia.
Kehidupan ratusan KK yang sebelumnya tercatat sebagai warga Dusun Cigintung, tutur Ending, memulai hidup baru di Jotang pada 2014 lalu. Proses kepindahan mereka ke daerah baru dalam perjalanannya tidak berjalan mulus.

Editor: Agus Warsudi