Bencana Pergerakan Tanah di Sukabumi Meluas, 12 Rumah Terancam Roboh

SUKABUMI, iNews.id - Bencana pergerakan tanah meluas di Kabupaten Sukabumi. Peristiwa itu tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Nyalindung dan Purabaya, tetapi di tiga kecamatan lain juga mengalami bencana tersebut.
Pergerakan tanah terjadi setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya sejak Selasa (2/11/2012) hingga Rabu (3/11/2021).
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria Zulkarnain dalam laporan tertulisnya mengatakan tiga lokasi pergerakan tanah yang terjadi mengancam rumah warga, karena mengalami kerusakan berupa ratakan pada bangunan yang dikhawatirkan ambruk.
"Akibat dari kejadian bencana ini, total sebanyak 12 bangunan rumah tinggal warga mengalami kerusakan retakan, lalu jalan desa terputus-putus dan perkebunan yang terancam longsor," kata Sandra.
Sandra menyatakan, peristiwa pertama bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cisereh RT 010/002, Desa Kalibunder, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (2/11/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Hujan deras yang mengguyur menyebabkan jalan desa longsor dan satu rumah milik Nurohmah mengalami pergerakan tanah terancam longsor," ujar Sandra.
Lokasi kedua, tutur Sandra, bencana serupa terjadi di Kampung Cikadu RT 001/004 dan Kampung Talaga Hurang RT 02/04, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (2/11/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Hujan deras yang mengguyur Kampung Cikadu RT 001/004, menyebabkan perkebunan milik Jusak terancam longsor lalu jalan desa terputus sepanjang 500 meter dan lebar jalan 2 meter.
"Tujuh rumah teracam berat milik Nuryadin, Otang, Neneng, Rosid, Homid, Alan, Pupun dan di Kampung Talaga Hurang RT 02/04, sebanyak 2 rumah terancam milik Jahidin dan Rian Hidayat," tuturnya.
Sandra mengatakan, lokasi ketiga, bencana tanah bergerak terjadi di Kampung Cipanas RT 06/02, Desa Bojong, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (3/11/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Hujan deras beberapa hari yang menyebabkan tanah bergerak dari sekitar wilayah pembangunan proyek Geyser Cipanas, sebanyak 2 rumah warga milik Turgandi dan Rohim, mengalami keretakan pada dinding bangunannya dan terancam ambruk," ucap Sandra.
Editor: Agus Warsudi