Banyak Lahan Subur, Warga Cikalongwetan KBB Diajak Kembangkan Agro Bisnis Pertanian
BANDUNG BARAT, iNews.id - Masyarakat di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandun Barat (KBB), didorong mengembangkan agro bisnis pertanian. Banyaknya lahan kosong dan subur menjadi aset di kawasan ini bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas.
"Saya melihat di Cikalongwetan ini tanahnya subur dan masih banyak lahan kosong. Asalkan ada ketersediaan air maka berbagai sayuran seperti di Lembang bisa tumbuh di sini," kata mantan plt Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra, Senin (12/4/2021).
Yayat mengemukakan, konsep tumpang sari dengan sistem mulsa menjadi salah satu cara agar petani bisa terus panen setiap pekan dan bulannya. Jika itu berjalan maka petani bisa mendapatkan penghasilan kotor 3-4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional.
Dia juga memiliki total lahan seluas 11 haktare yang akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian berbagai komoditas seperti pisang, sayuran, singkong, dan buah-buahan.
Kerja sama kemitraan dengan masyarakat juga akan dilakukan dalam hal pemanfaatan lahan sehingga bisa lebih luas lagi. "Nantinya mereka (pemilik lahan) bisa mendapatkan penghasilan dua kali lipat dari biasanya," ujarnya.
Yayat menuturkan, mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), bahwa KBB core bisnisnya adalah agro bisnis dan agro wisata. Sehingga bisnis pertanian bisa dikembangkan untuk menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional.
Sebab di masa pandemi Covid-19, ekspor dari sektor pertanian menunjukan tren yang stabil dan cenderung meningkat. "Tinggal bagaimana kita mengemas hasil pertanian sehingga punya nilai ekonomis lebih, karena saya yakin market yang menerima sudah menunggu," tutur Yayat.
Sementara itu, Kepala Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan Wowo Syswono mengatakan, banyak lahan kosong di wilayahnya yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
Sekitar 90 persen warga Tenjolaut pun petani sehingga bisa diberdayakan. "Di sini kan buruh tani masih murah dan memang banyak yang bertani. Biasanya hasil panen dijual ke Cibitung Jakarta dan Caringin, Bandung," kata Wowo.
Sedangkan Adi, petani di Desa Tenjolaut mengatakan, terbantu ketika ada investor yang mengembangkan sektor pertanian di Cikalongwetan. Selama ini, sebagian besar warga masih terkendala dengan modal dan pemasaran dalam mengembangkan sektor pertanian.
"Ya kalau ada investor ngajak kerja sama bagus buat petani. Kami bisa bertani dan mendapatkan keuntungan lebih banyak," kata pria yang sedang mengembangkan komoditas pertanian pisang tanduk ini.
Editor: Agus Warsudi