Banyak Aliran Sesat Tumbuh di Jawa Barat, Ini Langkah MUI Jabar

"Saya tidak tahu prosesnya seperti apa. Apakah memang (Yayasan Baiti Jannati) memakai doktrin infaq sehingga orang itu memberikan begitu saja. Setelah sadar, ternyata ya merasa dibogongi gitu. Saya waktu itu menganjurkan kepada orang itu supaya lapor ke polisi. Cuma orang ini gak mau melapor karena merasa terancam atau bagaimana gitu ya," ujar Rafani.
Tidak lama setelah itu, sekitar tahun 2018, tutur Sekretaris MUI Jabar, datang staf Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Agama (Kemenag) datang ke kantor MUI Jabar, Jalan Riau, Kota Bandung.
Kebetulan bertemu dengan Rafnai Achyar. Staf Litbang Kemenag membicarakan masalah aliran-aliran keagamaan di Jawa Barat. "Litbang Kemenag ketemu saya, bicara soal aliran-aliran di Jawa barat. Nah saya laporkan itu (yayasan) Baiti Jannati. Sehingga litbang (Kemenag) pernah datang ke sana, ke lokasi," tutur Sekretaris MUI Jabar.
Namun, Rafani tak tahu tindak lanjut dari penangan Yayasan Baiti Jannah oleh Litbang Kemenag. "Tapi bagaimana penanganannya kami tidak tahu, selanjutnya. Setelah itu, setelah agak rame, tidak kedengaran lagi. Ya asumsi saya (aktivitas Yayasan Baiti Jannati) sudah berhenti gitu ya," ucap Rafani.
"Tapi ternyata, ke sini-ke sini ya semakin rame. Bahkan ada fenomena baru. Ada pengakuan dirinya (Ketua Yayasan Baiti Jannati KH R) sebagai rosul, gitu yaa. Yang sekarang sedang dipelajari videonya oleh polisi," ujarnya.
Editor: Agus Warsudi