Banjir Terjang Majalengka, 2 Desa di Dataran Rendah Kembali Terendam
MAJALENGKA, iNews.id - Banjir kembali menerjang beberapa titik di Kabupaten Majalengka, setelah diguyur hujan pada Minggu (19/2/2023) sore. Lokasi banjiri tersebut merupakan daerah langganan setiap kali datang musim hujan.
Banjir sempat terjadi di Blok Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten, Minggu malam. Senin (20/2/2023) pagi. Banjir juga melanda Desa Leweunghapit, Kecamatan Ligung, sehingga menghambat aktivitas warga lantaran akses jalan sempat terendam.
Dua desa tersebut merupakan daerah langganan banjir setiap tahun, ketika memasuki musim hujan, apalagi saat curah hujan tinggi. Di dua titik itu, banjir dipicu karena air sungai yang meluap.
Untuk dampak, banjir di Desa Leweunhapit relatif lebih luas. Selain beberapa kali meluap lalu merendam sejumlah rumah, banjir juga memutus akses jalan. Banjir di daerah itu, memang jarang sampai berhari-hari, tetapi mengingat dampak yang ditimbulkan, dapat menghambat aktivitas warga.
Curah hujan, masih menjadi pemicu alami dari bencana banjir yang kerap menimbulkan kesulitan kepada masyarakat itu. Di Majalengka sendiri, dalam beberapa hari terakhir memang kerap turun hujan, setiap kali menjelang sore hingga malam. Hal itu juga terjadi pada Sabtu hingga Minggu kemarin.
"Dua hari ini Majalengka memang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan intensitas cukup lama. Yang mengakibatkan beberapa daerah yang merupakan dataran rendah dan langganan banjir, terdampak banjir dengan waktu rendaman Alhamdulillah nggak sampai 6 jam, sudah surut kembali," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Majalengka, Reza Permana.
Di luar faktor alam, hujan yang turun dengan intensitas tinggi dengan intensitas lama, tidak memadainya infrastruktur untuk lalu lintas air, masih menjadi pemicu sejak lama. Terjadinya pendangkalan sungai, memiliki andil besar terhadap musibah banjir yang selalu datang setiap kali musim hujan di beberapa daerah di kabupaten yang menjadi sasaran para investor ini.
"Untuk penyebabnya sendiri memang untuk sementara ini curah hujan dengan intensitas sedang dan tinggi berlangsung cukup lama. Serta adanya beberapa daerah aliran sungai yang mengalami pendangkalan, sehingga sungai tidak mampu menampung debit air," tutur dia.
"Ada beberapa infrastruktur yang terdampak, salah satunya yaitu jalan kabupaten di Kecamatan Ligung. Kecamatan Kadipaten yaitu permukiman, serta Dawuan juga permukiman," lanjut Reza.
Di Desa Leweunhapit, Kecamatan Ligung, banjir yang terjadi pada Senin pagi dan merendam akses jalan kabupaten, membuat aktivitas warga terhambat. Sejumlah pelajar yang hendak berangkat sekolah, atau karyawan yang akan masuk kerja, terpaksa harus menunda aktivitas mereka.
Pasalnya, menerjang genangan banjir bukan solusi. Sebab, ketinggian air bisa membuat motor yang mereka kendarai mogok di tengah genangan banjir.
"Banyak yang mogok ketika mereka memaksa jalan. Apalagi kalau motor matic," kata Asep, warga desa Leweunhapit.
Editor: Asep Supiandi