Bangunan SDN Dukuh Indramayu Memprihatinkan, Plafon Lapuk dan Rawan Ambruk
INDRAMAYU, iNews.id - Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dukuh, yang berlokasi di Desa Dukuh, Kecamatan, Kabupaten Indramayu ini sangat tidak layak dan memprihatinkan. Flafon di sejumlah ruangan telah lapuk dan rawan ambruk.
Pantauan di lokasi, Jumat (27/1/2023), kondisi seperti itu terlihat di lima ruangan. Antara lain, kelas empat, lima, enam, perpustakaan, dan toilet. Kondisi terparah terjadi di ruang perpustakaan yang sampai saat ini terpaksa tidak lagi digunakan.
Tak hanya plafon, atap genting ruang perpustakaan juga sangat memprihatinkan. Hanya tinggal menunggu waktu untuk ambruk secara keseluruhan.
Jika ruang perpustakaan itu sampai ambruk, sangat dimungkinkan kelas-kelas lain yang berderet di sampingnya juga akan ikut tertarik dan ambruk bersama. Pasalnya, kayu penyangga atap ruang perpustakaan itu menyatu dengan ruang-ruang kelas lain.
Mustofa Luthfi, guru SDN Dukuh mengatakan, sekolah tempatnya mengajar terakhir kali mengalami rehab pada 2006 lalu. Sejak saat itu sampai sekarang, rehab belum pernah diperbaiki.
Akibatnya, kata Mustofa Luthfi, bangunan sekolah tersebut saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan dapat mengancam keselamatan 170 siswa di sekolah itu saat melaksanakan kegiatan belajar.
''Kegiatan belajar mengajar jadi tidak nyaman, khawatir membahayakan para siswa,'' kata guru yang mengajar mata pelajaran Agama Islam tersebut.
Meski demikian, Mustofa tetap bersyukur karena plafon-plafon di sejumlah ruang kelas selama ini ambruk pada malam hari. Dengan demikian, anak-anak didiknya bisa selamat dari celaka.
''Tapi pernah juga tahun 2020, plafon di ruang kelas empat ambruk saat siswa sedang belajar. Untungnya di bagian pinggir, jadi tidak mengenai siswa. Mereka hanya kaget dan menjadi panik, ketakutan,'' tutur dia.
Mustofa Luthfi mengatakan, selain plafon yang rawan ambruk, bagian atap pada bangunan sekolah itu juga bocor saat turun hujan. Karena itu, para siswa terpaksa belajar dengan berdesak-desakkan di sisi kelas yang tidak terkena bocor.
Banyaknya air yang masuk ke dalam kelas melalui atap yang bocor saat hujan deras juga dikhawatirkan membuat struktur kayu penyangga pada bagian atap yang sudah rapuh itu menjadi ambruk dan membahayakan para siswa.
''Kalau hujannya deras, siswa terpaksa dipulangkan. Karena selain pada bocor, kami takut ambruk juga,'' ucap Mustofa Luthfi.
Kepala sekolah, ujar Mustofa, telah beberapa kali melaporkan kondisi kerusakan sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu. Namun hingga kini, upaya perbaikan tak kunjung dilakukan.
Mustofa berharap, langkah perbaikan bisa segera dilakukan. Apalagi, SDN Dukuh merupakan satu-satunya sekolah dasar negeri di Desa Dukuh. Sekolah itu menjadi tumpuan bagi banyak anak di desa setempat untuk menjemput masa depan.
Sementara, salah seorang siswa kelas V SDN Dukuh, Rarendra (11), mengaku khawatir dengan kondisi plafon ruang kelasnya yang terlihat rapuh dan rawan ambruk. ''Belajar jadi gak nyaman dan tidak tenang, takut ambruk,'' ucap dia.
Ketakutan yang dialami Rarendra juga dirasakan teman-teman mereka yang lain. Mereka berharap agar tempat mereka menimba ilmu bisa segera diperbaiki. ''Kami siswa-siswi SDN Dukuh berharap agar sekolah kami bisa segera diperbaiki,'' kata Rarendra.
Editor: Agus Warsudi