get app
inews
Aa Text
Read Next : Berandalan Bermotor Teror Warga Bandung, 1 Orang Tewas Ditabrak dan Dilindas

Bahan Peledak, Peluru, dan AK47 di Gedung Tua Jalan Asia Afrika Bandung Pernah Ditimbun

Selasa, 09 Agustus 2022 - 15:59:00 WIB
Bahan Peledak, Peluru, dan AK47 di Gedung Tua Jalan Asia Afrika Bandung Pernah Ditimbun
Bom, ribuan butir peluru, geranat, dan senpi laras panjang AK47 yang ditemukan dalam gedung tua di simpang 5, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. (FOTO: iNews/ERVAN DAVID)

BANDUNG, iNews.id - Kasus penemuan bahan peledak TNT atau dinamit, ribuan butir peluru, dan senapan mesin AK47 di sebuah gedung tua di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Penyidik Polda Jabar menduga bahan peledak dan senjata itu pernah ditimbun.

"Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kotak yang berisi bahan peledak, ribuan butir peluru, dan senapan mesin AK47 tersebut banyak ditemukan sisa-sisa tanah," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan di Mapolda Jabar, Selasa (9/8/2022). 

Saat ditemukan, ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo, kondisi kotak penyimpanan bahan peledak sudah mulai lapuk dimakan rayap. Sisa-sisa tanah juga ditemukan dalam gedung tua di Jalan Asia Afrika itu. Sejumlah peluru juga sudah dalam keadaan keropos dan terdapat bekas tanah. 

"Jadi itu (bahan peledak, peluru, dan senjata AK47) diduga pernah tertimbun cukup lama. Ada kesan benda-benda ini cukup lama, sehingga mengarah kepada siapa pemilik rumah tersebut (sebelumnya)," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Kabid Humas Polda Jabar menuturkan, untuk mengungkap siapa pemilik bahan peledak, ribuan peluru, dan senapan mesin tersebut, penyidik telah memeriksa 16 saksi termasuk pemilik gedung.

Namun penghuni gedung sebelumnya, tempat ditemukannya bahan peledak, telah meninggal dunia. Hal ini menjadi kendala bagi kepolisian dalam melakukan pengembangan. Namun penyidik Polda Jabar tetap mengusut kasus itu hingga mendapatkan titik terang tentang pemilik bahan peledak tersebut.

"Ada kendala untuk mengungkap siapa yang bertangung jawab terhadap kepemilikan bahan peledak tersebut sebab penghuni gedung sebelumnya telah meninggal dunia," tutur Kabid Humas Polda Jabar. 

Diketahui, selain bahan peledak TNT, ribuan butir peluru kaliber 7,62 milimeter (mm)-9 mm, dan sepucuk senjata api laras panjang, polisi juga mengamankan detonator dan granat dari dalam bangunan tua di simpang 5, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. 

Ribuan butir peluru kaliber 9 milimeter (mm) dan 7,62 mm dalam gedung tua di simpang 5 Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Senin (6/6/2022) itu, diduga diproduksi oleh dua perusahaan. Peluru 7,62 mm diproduksi oleh Gerend dan 9 mm buatan perusahaan dalam negeri. 

Informasi yang diperoleh menyebutkan, peluru 9 mm dengan logo perusahaan dalam negeri, diproduksi pada 1993. Disebutkan pula senjata api (senpi) yang diamankan bermerek AK 47 buatan Rusia. Kemudian, ditemukan 1 dus detonator dan satu kotak dinamit atau TNT.

Saat ini, polisi masih mendalami pemilik bahan peledak berbahaya tersebut dan keterkaitan dengan tindak pidana terorisme. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pemilik bangunan tua itu adalah DKH. 

Namun diperoleh informasi, sebelumnya, gedung milik DKH atau ibu Inggrid tersebut dihuni oleh keponakannya berinisial SAM alias Acing yang telah meninggal pada 3 Agustus 2021.

Bahan peledak, peluru, detonator, granat, dan senapan tersebut, kata Kabid Humas Polda Jabar, ditemukan saat DKH hendak merenovasi bangunan itu. DKH memerintahkan tukang membersihkan bangunan. Namun saat membersihkan, tukang menemukan benda mencurigakan.

"Temuan itu kemudian dilaporkan ke BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Laporan kemudian dilanjutkan ke Polrestabes Bandung dan Brimob Polda Jabar," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo. 

Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar, tutur Kabid Humas, lalu memeriksa barang-barang mencurigakan yang tersimpan di rak. Sementara itu, saat ini, bangunan tua lokasi penemuan bahan peledak tersebut masih dipasangi garis polisi. 

Densus 88 Antiteror Polri pun turun tangan untuk mendalami kasus ini guna memastikan terkait tindak pidana terorisme atau tidak. Petugas Polrestabes Bandung dan Polda Jabar, tutur Kabid Humas Polda Jabar, akan memeriksa saksi agar diketahui dari mana sumber bahan peledak itu.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut