Asita Jabar Sarankan Keran Ibadah Umrah Lebih Baik Dibuka saat Kondisi Normal
BANDUNG, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat meminta keran ibadah umrah lebih baik dibuka kembali saat kondisi normal. Pembukaan keran umrah saat ini dikhawatirkan menambah klaster baru dan membebani masyarakat.
Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansyah mengatakan, pihaknya lebih sepakat jika keran umrah bagi Indonesia buka setelah kondisi berangsur normal dari pandemi Covid-19. Untuk saat ini, belum memungkinkan, baik bagi jamaah maupun penyedia jasa pemberangkatan umrah.
"Memang antusiasme masyarakat untuk umrah sangat besar, bahkan sampai antre. Tapi, mungkin mereka belum tahu bagaimana proses di sana (Arab Saudi). Jadi lebih baik menunggu nanti saat kondisi normal," kata Budijanto di Bandung, Rabu (18/11/2020).
Menuntut dia, pembukaan umrah beberapa waktu lalu hanyalah uji coba. Mereka yang berangkat adalah tamu undangan untuk menyaksikan secara langsung proses umrah di tengah pandemi. Jadi saat ini, pemerintah Arab Saudi sedang melakukan evaluasi atas pelaksanaan umrah.
"Jadi enggak benar kalau kemarin sudah dibuka. Kemarin hanya undangan untuk melihat langsung proses di sana. Tapi sayangnya, mungkin ada yang menjual undangan itu," ujar dia.
Masyarakat, tutur Bidijanto, diminta bersabar dan seminggu hingga kondisi normal, atau setelah ada pembukaan aktivitas umrah secara normal oleh pemerintah Arab Saudi. Karena untuk saat ini, dari sisi biaya juga cukup mahal, hingga Rp45 juta per orang. Berbeda saat kondisi normal hanya Rp25 jutaan.
"Di sana, jamaah juga hanya diperkenankan satu kali saja ke Masjidil Haram. Jamaah akan lebih banyak di hotel melakukan isolasi mandiri dan menjalin tes swab dan lainnya," tutur Budijanto.
Editor: Agus Warsudi