Asal Usul Bandung Dijuluki Paris Van Java, Pusat Gaya Busana di Pulau Jawa

Dalam buku berjudul “Vereeniging Toeristen Verkeer Batavia (1908-1942): Awal Turisme Modern di Hindia Belanda” karya Achmad Sunjayadi yang diterbitkan pada 2007, menjelaskan, julukan Paris van Java memiliki kaitan yang erat dengan perkembangan pariwisata di Hindia Belanda.
Melalui kegiatan wisata, Pemerintah Hindia Belanda ingin menunjukkan kemajuan yang diberikan kepada negeri jajahan di mata dunia sekaligus menambah pemasukan baru.
Mereka menjuluki kota-kota di Indonesia dengan nama tempat yang populer di Eropa. Pemerintah Hindia Belanda juga mengikuti pameran pariwisata di sejumlah negara yang semakin membumikan julukan tersebut, seperti di London (1851, 1862), Paris, (1855, 1867, 1878, 1889, 1900), Wina (1873) dan utamanya di Exposition Universelle di Paris (1889) yang menampilkan Le Village Javanais (Kampung Jawa) dengan pertunjukan kesenian Sunda.
Bandung sebagai Paris-nya Pulau Jawa muncul karena menjadi pusat gaya busana. Saat itu, gaya fesyen Bandung sangat Paris. Pada era 1900, terdapat toko bernama Aud di Jalan Braga. Toko tersebut merupakan tempat bagi warga Bandung yang ingin tampil kekinian. Tahun 1913, Aug berganti nama menjadi Au Bon Marche Mode Magazijn yang berasal dari bahasa Perancis. Model busana terbaru dari Paris akan selalu dipajang di toko ini.
Selain itu, arsitektur di Bandung juga menerapkan art deco sebagai acuan pembangunan gedung yang sangat mirip dengan bangunan yang ada Paris. Salah satu contoh yang bisa dilihat, yakni Gedung Hotel Preanger serta hotel Savoy Homann.
Kemudian, terdapat restoran makanan khas Paris Maison Bogerijen yang menjadi tempat makan para pejabat serta pengusaha Hindia Belanda atau Eropa.
Dimulai dari orang-orang Belanda pada masa kolonial, sebutan Kota Bandung sebagai Paris van Java terus diwariskan turun-temurun hingga sekarang menjelma menjadi pusat wisata di Jawa.
Setelah masa kemerdekaan, pariwisata yang ada di Bandung meningkat pesat sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang. Bandung menjadi salah satu destinasi tujuan liburan akhir pekan warga ibu kota Jakarta dan sekitarnya.
Selain menjadi kota wisata belanja, Bandung juga terkenal memiliki bangunan tua berarsitektur Belanda serta panorama alam pegunungan yang sangat indah.
Bandung juga memiliki banyak ruang publik seni seperti museum, galeri, dan gedung pertunjukan. Salah satu yang paling populer di Bandung yaitu Gedung Merdeka yang dahulu menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955, Museum Sri Baduga yang menggunakan bangunan lama Kawedanan Tegallega, serta Gedung Indonesia Menggugat tempat Soekarno menyampaikan pleidoinya.
Editor: Kurnia Illahi