Apresiasi Wantannas, Presiden Jokowi: Percepatan Vaksinasi bagi Warga Jabar Penting
BANDUNG, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) upaya percepatan vaksinasi di Provinsi Jabar penting. Pasalnya, sebagai penyangga Ibu Kota, Jabar merupakan provinsi yang rentan terhadap risiko Covid-19.
Selain mobilitas masyarakatnya yang tinggi, kata Jokowi, beberapa daerah di Jabar juga merupakan zona merah Covid-19 dan pencapaian vaksonasi di Jabar masih rendah.
"Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang penting dalam upaya penanganan pandemi, merupakan daerah penyangga Ibu Kota, rentan risiko karena mobilitas masyarakat yang padat, beberapa daerah merupakan zona merah, dan pencapaian vaksinasi nya juga masih rendah," kata Jokowi yang hadir secara virtual dalam Gebyar Gerakan Vaksinasi COVID-19 di Pelataran Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Sabtu (28/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengapresiasi penyelenggaraan Gebyar Gerakan Vaksinasi Covid-19 yang digelar serentak di Provinsi Jawa Barat oleh Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI).
"Saya menyambut baik kegiatan vaksinasi massal yang dilaksanakan Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia yang dilaksanakan secara serempak dan terpadu di ribuan tempat vaksinasi tersebar di berbagai tempat di Provinsi Jawa Barat," ujar Jokowi.
Karena itu, tutur Presiden, semua pihak harus bergerak cepat melaksanakan vaksinasi. Pasalnya, program vaksinasi yang dilaksanakan saat ini berpacu dengan penyebaran Covid-19.
"Kita menghadapi tantangan luar biasa dalam dua bulan terakhir dengan munculnya varian baru yaitu varian Delta. Untuk menghadapi itu, vaksinasi harus dipercepat dengan terus disiplin protokol kesehatan," tutur Presiden.
Upaya percepatan vaksinasi menurutnya membutuhkan kerja sama dan kontribusi yang baik dari semua, sehingga kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai dan masyarakat bisa segera kembali beraktivitas dengan aman.
"Kita harus bergotong royong, bekerja sama agar 181 juta rakyat Indonesia bisa segera divaksin agar segera terbentuk kekebalan komunal untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 dan dan masyarakat bisa segera kembali beraktivitas dengan aman," ucap Jokowi.
Tak lupa, Jokowi pun mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama tetap menggunakan masker baik di rumah maupun di luar rumah.
"Terakhir, saya sampaikan terima kasih kepada Wantannas RI dan semua pihak yang membantu percepatan vaksinasi massal ini di seluruh penjuru Tanah Air," kata Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wantannas Laksdya Harjo Susmoro mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu strategi penting untuk menanggulangi pandemi.
"Karena mobilitas yang padat di beberapa daerah, kita harus bergerak cepat karena kita berpacu dengan penyebaran virus yang luar biasa seiring dengan munculnya varian Delta, vaksinasi harus cepat. Ini butuh kerja sama dan kontribusi yang baik, kita harus bergotong royong," kata Harjo.
Menurut Sekjen Wantannas, pandemi Covid-19 menurut merupakan ancaman bagi stabilitas keamanan nasional. Oleh karena itu, percepatan vaksinasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
"Kami membantu akselerasi vaksinasi nasional yang diselenggarakan pemerintah dengan target selesai bulan Desember 2021,” kata Harjo.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga hadir secara virtual menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Wantannas atas inisiasinya mengakselerasi vaksinasi di Jabar, termasuk kepada semua pihak yang telah bekerja sama demi susksesnya program vaksinasi di Jabar.
"Vaksinasi hari ini berlangsung di 2.000-an titik di Jabar secara serentak. Mari kita semangat karena kita bisa membuktikan 500 ribu dosis per hari. Dengan gotong royong, sabilulungan, kerja bersama, tidak ada yang tidak mungkin," kata Ridwan Kamil.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, capaian vaksinasi yang berhasil menembus 500.000 dosis per hari menandakan bahwa sistem vaksinasi di Jabar sudah sangat siap. Selain itu, sudah tidak lagi ada alasan Jabar tidak siap memvaksin 500.000 warganya dalam satu hari.
"Capaian 500.000 dosis per hari ini menandakan sistem di Jabar sudah sangat siap lahir batin, tidak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu," ujar Kang Emil.
Meski begitu, tutur Kang Emil, kesiapan Jabar tersebut tak akan berarti manakala pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan hasil perhitungan vaksin yang dibutuhkan, yakni 15 juta dosis per bulan.
"Kuncinya hanya satu, mohon doanya, Jabar butuh vaksin 15 juta dosis per bulan agar Desember bisa selesai karena sistem di Jabar sudah didesain untuk di atas 500.000 dosis per hari," tutur Kang Emil.
Editor: Agus Warsudi