get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Kecelakaan Beruntun 9 Kendaraan di Tol Cipularang, 1 Tewas 5 Luka

Antisipasi Bencana Banjir akibat La Nina, Waduk Jatiluhur Purwakarta Dikosongkan

Jumat, 05 November 2021 - 12:28:00 WIB
Antisipasi Bencana Banjir akibat La Nina, Waduk Jatiluhur Purwakarta Dikosongkan
Perairan Waduk Jatiluhur, Purwakarta. (Foto: iNews/IRWAN)

PURWAKARTA, iNews.id - Memasuki musim penghujan Waduk Ir Haji Djuanda atau Jatilihur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dikosongkan, Jumat (5/11/2021). Pengosongan waduk ini sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, yang dipicu oleh fenomena alam La Nina.

Perum Jasa Tirta (PJT) 2 pengelola Waduk Jatiluhur menyatakan, La Nina yang ditandai dengan curah hujan intensitas tinggi dikhawatirkan menyebabkan bencana banjir di hilir, yakni di Karawang, Bekasi, dan wilayah pantai utara (pantura).

Bencana banjir tersebut akibat pasokan air dari hulu Sungai Citarum diperkirakan besar dalam tiga bulan ke depan seiring tingginya intensitas hujan. Karena itu, jika tak dikosongkan, debit air yang besar itu tidak akan tertampung di Waduk Jatiluhur.

"Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, membuat pasokan air dari hulu Sungai Citarum ke Waduk Jatiluhur Purwakarta besar dari biasanya. Tinggi muka air (tma) Waduk Jatiluhur terus naik," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PJT 2 Jatiluhur Anton Mardiyono, Jumat (5/11/2021).

Anton menyatakan, tingginya debit air diperkirakan akan terjadi hingga tiga bulan ke depan seiring intiensitas hujan yang tinggi. "Untuk mengantisipasi banjir di daerah hilir, yakni Karawang, Bekasi dan wilayah pantura, kami mengosongkan bendungan utama," ujarnya.

Pengosongan bendungan utama, tutur Anton, telah dilakukan sejak awal Agustus hingga November. Dengan pengosongan bendungan utama itu, TMA Waduk Jatiluhur menurun 10 meter dari 101 menjadi 91 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"PJT 2 telah menyiapkan penampungan banjir sebesar 1,13 miliar meter kubik. Hal ini dilaksanakan sesuai arahan Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dan SOP (standar operasional prosedur) PJT 2 dalam menghadapi musim hujan dan fenomena La Nina," tutur Anton.

Pengosongan bendungan utama Waduk Jatiluhur, kata Anton, tidak mengganggu pasokan air baku untuk air minum dan industri, serta listrik. Sebab, PJT 2 telah menyediakan stok air baku hingga akhir tahun. "Tinggi muka air Waduk Jatiluhur hari ini 91,32 mdpl. kondisi ini menunjukan air di Waduk Jatiluhur masih aman," ucap Anton.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut