Antisipasi Aksi Sweeping Produk Prancis, Polda Jabar Lakukan Ini

BANDUNG, iNews.id - Polda Jabar mengantisipasi aksi sweeping produk-produk Prancis yang dijual di minimarket, supermarket, dan toko di seluruh daerah di Jawa Barat. Polda Jabar menyiagakan personel, baik terbuka maupun tertutup, di pasar dan pusat perbelanjaan agar tak terjadi tindakan anarkistis saat aksi sweeping terjadi.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan, antisipasi yang dilakukan lebih diutamakan imbauan agar tetap menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Baca Juga

Libur Panjang, 5 Wisatawan yang Berkunjung ke Bogor dan Cimahi Positif Covid-19

"Kami mengimbau masyarakat tidak dilakukan sweeping. Lebih baik fokus menjaga kesehatan dan mencegah penularan Covid-19," kata Erdi kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (6/11/2020).

Diketahui, ajakan memboikot produk asal Prancis disuarakan berbagai elemen organisasi Islam di berbagai daerah di Jawa Barat. Aksi ini merupakan reaksi umat Islam atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengizinkan tabloid mingguan Charlie Hebdo memuat kartun Nabi Muhammad SAW. Sikap Presiden Prancis tersebut dianggap menyakiti hati umat Islam.

Baca Juga

Mulai Besok Produk Prancis Tak Dijual di Kabupaten Karawang

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, telah koordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) terkait seruan boikot dan sweeping produk Prancis.

Baca Juga

Kutuk Penghinaan Nabi Muhammad, Demonstran Injak Wajah Emmanuel Macron

"Retail itu kan ada di bawah naungan Aprindo. Saya menanyakan apakah ada penarikan atau boikot terhadap produk Perancis. Tenyata di Kota Bandung tidak ada penarikan produk dari Prancis," kata Elly.

Retail, ujar Kadiperindag Kota Bandung mengemukakan, tidak menarik produk Prancis karena tidak ada aturan atau imbauan dari pemerintah untuk boikot. "Kan semua tidak harus ada turunan dari pemerintah. Ada inisiatif langsung dari retail. Tapi ini enggak," ujar dia.

Editor: Agus Warsudi