get app
inews
Aa Text
Read Next : Tembok Jembatan Cianting Longsor, Warga Minta Truk Dialihkan ke Tol Cipularang

Ada Galian Tanah Merah di Jalur Purwakarta-Bandung, Pengerukan Ancam Tol Cipularang 

Jumat, 09 Desember 2022 - 18:40:00 WIB
Ada Galian Tanah Merah di Jalur Purwakarta-Bandung, Pengerukan Ancam Tol Cipularang 
Aktivitas galian tanah merah di jalur arteri Purwakarta-Bandung mengakibatkan jalan licin. (Foto: iNews.id/Didin Jalaludin)

PURWAKARTA, iNews.id - Hati-hati bagi pengendara yang melintas di jalur Arteri Purwakarta-Bandung, tepatnya di wayah Cijantung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat aktivitas galian tanah merah yang mengakibatkan jalanan berubah menjadi licin dan rawan kecelakaan.

Dari pantauan di lapangan, aktivitas galian tanah merah yang beroperasi sejak beberapa hari terakhir dengan melibatkan sejumlah alat berat dan puluhan truk tronton. Truk yang keluar masuk dan mengantre di bahu jalan membuat jalan menyempit, sehingga arus lalu lintas sesekali macet.

Tidak hanya itu, jalan yang setiap hari dipadati kendaraan umum dan kendaraan pribadi itu berubah kotor dan licin oleh tanah merah, apalagi seusai diguyur hujan. Tidak ada pengawalan dari petugas lalu lintas di lokasi ini, baik dari kepolisian maupun pemerintah daerah setempat.

Pengendara yang melintas dari arah Jakarta maupun Bandung, harus ekstra hati-hati. Terlebih lokasi galian tanah merah berada tepat di jalur tanjakan cukup curam yang terkenal sebagai salah satu jalur tengkorak di jalan arteri Purwakarta-Bandung.

"Ini kan musim hujan kenapa dibiarkan ya. Aneh. Bahaya loh kalo bukit itu dikeruk. Jalanan juga licin. Kalau gak hati-hati bisa terpeleset,"keluh Ade (36) salah seorang karyawan pabrik yang berhenti sejenak akibat terjebak macet dampak adanya galian tanah merah tersebut, Jumat (9/12/2022).


Dia menyebut, keberadaan galian tanah merah itu menjadi sorotan masyarakat Purwakarta, terutama di kalangan karyawan pabrik yang tinggal di wilayah selatan Purwakarta. Mereka sebagian besar adalah pengendara motor yang setiap hari pulang pergi menuju tempat kerjanya di kawasan industri yang berada di wilayah Bungursari, Jatiluhur, Campaka dan Cibatu.

"Kami berharap pemerintah atau siapa pun yang berwenang segera turun tangan. Ini jelas membahayakan sekali," ujar pengendara lainnya.

Selain dianggap menggaggu lalu lintas di jalur arteri Purwakarta -Bandung, galian tanah merah yang mengeruk bukit setinggi lebih dari 10 meter itu juga dikhawatirkan berdampak pada keberadaan ruas Tol Cipularang. Lokasi galian tanah merah dengan ruas tol terhitung berdekatan. Bukit yang dikeruk menjadi bagian dari penyangga ruas tol tersebut. Terlebih lokasi ini terkenal labil dan rawan longsor.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari pengelola maupun pemerintah daerah setempat. Namun demikian, galian tanah ini sempat disetop oleh  anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan dipublikasikan di media sosial melalui kanal YouTube pribadinya. Anehnya galian tanah ini kembali beraktivitas dan bahkan disertakan spanduk putih berlogo Pemda Purwakarta, yang menerangkan jika aktivitas galian tanah itu sudah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).


Sebelumnya, dalam akun YouTube Dedi Mulyadi, terlihat Kang Dedi mengamuk. Dia meminta agar galian tanah itu disetop. Mantan Bupati Purwakarta dua priode itu menyebut IMB yang dimiliki pengelola tanah merah dengan alasan pembangunan rumah makan adalah akal-akalan alias modus.

"Kamu liat di atas bukit (yang tanahnya dikeruk) itu ada beberapa tiang listrik. Bahkan ini bisa mengancam jembatan Tol Cipularang yang ada di atasnya. Itu IMB pasti akal-akalan. Ini jalan raya rawan kecelakaan kok ada aktivitas macam ini," sebut Kang Dedi dalam akun YouTube. 

Dalam video YouTube yang dipublikasikan dengan judul "Liat Bukit Dibelah Kang Dedi Marah, Alasan Buat Rumah Makan, Tanah Dikirim ke Babelan" itu Kang Dedi marah besar dan meminta aktivitas galian tanah itu harus dihentikan.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut