80 Contoh Kalimat Perintah Berdasarkan Jenisnya

JAKARTA, iNews.id - Berikut ini adalah contoh kalimat perintah dalam Bahasa Indonesia yang bisa menjadi pelajaran dalam membuat kalimat. Kalimat perintah sebenarnya sudah sangat familier dan sering dijumpai sehari-hari baik dalam lisan maupun tulisan.

Kalimat perintah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah, termasuk larangan.

Baca Juga

75 Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung, Lengkap dengan Definisi dan Ciri-cirinya

Kalimat perintah biasanya ditulis dengan tanda seru (!) pada akhir kalimatnya. Jika diucapkan secara langsung, kalimat perintah disampaikan dengan intonasi lebih tinggi.

Sebuah kalimat perintah bisa berimbuhan –lah atau –kan. Ada banyak sekali contoh kalimat perintah yang biasa diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

Inilah Contoh Kalimat Langsung Beserta Ciri-cirinya

Berikut 80 contoh kalimat berdasarkan jenis-jenisnya, antara lain:

1. Kalimat Perintah Biasa

Kalimat perintah biasa adalah kalimat yang langsung diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Contohnya

-Segera bereskan barang-barangmu!
-Matikan komputermu sebelum meninggalkan kamar!
-Kerjakan PR, sekarang!
-Pulanglah tepat waktu!
-Usaplah air matamu!
-Buang sampah pada tempatnya!
-Rapikan tempat tidurmu segera!
-Mandilah sebelum pergi kencan!
-Hapus semua catatan itu!
-Pergilah dari tempat ini segera!

Baca Juga

Contoh Kalimat Majemuk Setara dan Jenis-Jenisnya

2. Kalimat Perintah Ajakan

Kalimat perintah ajakan merupakan kalimat perintah yang ditujukan untuk mengajak orang lain dalam melakukan suatu pekerjaan atau tindakan. Contoh

-Ayo, temani ayah pergi memancing!
-Ayo, jangan lupa cuci tangan!
-Mari, kita duduk bersantai!
-Ayo, bergabung dengan tim kami!
-Mari, dicoba dulu minumannya!
-Mari, kita pulang bersama!
-Ayo, jangan sampai kita kitahuan!
-Ayo, kita bereskan tempat bersama!
-Mari, jangan sampai tidur terlalu malam!
-Mari, kita tinggalkan segera tempat ini!

Baca Juga

Contoh Kalimat Fakta dan Opini, Begini Ciri-Cirinya

3. Kalimat Perintah Larangan

Kalimat perintah larangan merupakan jenis kalimat perintah yang memuat sebuah larangan. Contoh:

-Jangan pernah membohongi diri sendiri!
-Jangan pernah membenci orang lain!
-Jangan meludah sembarangan di jalan!
-Jangan lewat pintu belakang!
-Jangan bersiul di ruangan ini!
-Jangan membatalkan janji seenaknya!
-Jangan melintasi jalur itu!
-Jangan terlalu percaya diri!
-Dilarang kencing sembarangan!
-Dilarang merokok di ruangan!

Baca Juga

50 Contoh Kalimat Opini, Lengkap dengan Pengertian dan Ciri-cirinya

4. Kalimat Perintah Sindiran

Kalimat perintah sindiran adalah kalimat perintah yang bertujuan menyindir seseorang atau suatu kondisi. Contoh:

-Aduh, mejanya sudah kotor (memiliki maksud untuk dibersihkan mejanya)
-Ruangan ini semakin terasa panas (memiliki maksud agar segera keluar ruangan)
-Ruangan ini terlalu gelap (memiliki maksud agar menyalakan penerang)
-Sepertinya, aku tidak bisa mengerjakan tugas ini sendirian (memiliki maksud agar dibantu mengerjakan tugas)
-Sudah waktunya untuk tidak di sini (memiliki maksud agar segera pindah lokasi)
-Sebaiknya pembicaraan ini tidak mengusik tetangga (memiliki maksud agar tidak berisik)
-Sebaiknya kamu tidak membuat orang lain menunggu (memiliki maksud agar segera bergegas)
-Aroma tubuhmu seperti kambing (memiliki maksud agar segera membersihkan diri)
-Sepertinya kamu perlu mengenakan pakaian lain (memiliki maksud agar ganti baju) 
 -Suaramu indah hingga membuat kaca-kaca pecah (memiliki maksud agar diam)

5. Kalimat Perintah Mempersilakan

Kalimat perintah mempersilahkan merupakan kalimat perintang yang bertujuan mempersilakan dilakukannya suatu tindakan.

-Silakan masuk!
-Silakan penuhi tempat duduk yang ada di bagian depan!
-Silakan menunggu sesuai antrean!
-Silakan berbicara dengan suara pelan!
-Silakan dicoba kopinya!
-Silakan pergi dari sini kalau tidak suka!
-Silakan laporkan kalau berani!
-Silakan lakukan apa saja asal tidak berisik!
-Silakan ambil sendiri makanannya!
-Silakan kembali lagi lain waktu!

Editor: Komaruddin Bagja