get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilu! Karyawati Pabrik di Semarang Dianiaya gegara Tolak Ajakan Berhubungan Intim

6 Oknum POM AL Keroyok Warga Sipil hingga Tewas di Purwakarta, Begini Kronologinya

Jumat, 18 Juni 2021 - 16:31:00 WIB
6 Oknum POM AL Keroyok Warga Sipil hingga Tewas di Purwakarta, Begini Kronologinya
Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Nazali Lempo saat konferensi pers kasus kekerasan melibatkan enam oknum anggota POM AL. (Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak)

JAKARTA, iNews.id - Enam oknum anggota POM AL terlibat kasus kekerasan terhadap dua warga sipil di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar). Salah satu dari korban penganiayaan dan pengeroyokan tersebut dilaporkan meninggal dunia.

Enam nggota TNI AL itu yakni, MFH, WI, YMA, BS, SMDR dan MDS. Sementara lokasi kejadian di tempat usaha jasa pencucian kendaraan di Munjul Jaya, Kabupaten Purwakarta.

Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Nazali Lempo menjelaskan, keenam anggota tersebut merupakan anggota TNI AL yang sedang bertugas di Polisi Militer (POM) AL.

Kronologi kejadian berawal saat keenam anggota yang juga atlet dayung, menyelesaikan latihan. Salah satu anggota yang sering mencari makan dan akhirnya mempunyai kenalan dengan seorang perempuan di dekat lokasi tersebut.

"Selesai latihan dia kadang istirahat di sana (rumah perempuan yang menjadi calon istri),” kata Laksamana Muda TNI Nazali Lempo di Kantor Pusat TNI AL, Kamis (18/6/2021).

Saat itu, orang tua calon istri anggota POM AL itu melaporkan kehilangan mobil. Mendengar informasi tersebut, anggota POM AL berencana mencari pelakunya.

“Orang tua sampaikan ke anggota kita, sehingga anggota kita berinisiatif untuk mencari pelakunya,” ujarnya.

Setelah mendapatkan pelaku, anggota TNI AL itu langsung membawanya ke Wisma Atlet di Purwakarta, Sabtu (29/05/2021) pukul 19.00 WIB. Dia kemudian menginterogasi terkait masalah kehilangan mobil yang dilaporkan sebelumnya. Saat itu, oknum anggota TNI AL diduga emosi sehingga melakukan kekerasan.

“Itulah awalnya. Kejadiannya mungkin di luar kendali juga. Anggota kita mungkin lepas emosi untuk menekan. Mungkin saat kejadian itu terjadi tindakan yang di luar batas sehingga salah satu anggota tersebut, anggota masyarakat, meninggal dunia,” ujarnya.

Nazali mengatakan, karena keadaan anggotanya panik ketika salah satu korban terbunuh,mereka tidak sempat melaporkan kejadian. Laporan baru disampaikan beberapa hari setelah kejadian.

“Mungkin ada beberapa hari setelah itu dilaporkan. Kita mengambil tindakan tegas segera mencari mengamankan jenazahnya untuk kita visum di Rumah Sakit RSCM,” katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut