25 Wisatawan Reaktif Covid-19 Seusai Rapid Tes Antigen di Kabupaten Cirebon
BANDUNG, iNews.id - Sebanyak 25 wisatawan terkonfirmasi reaktif Covid-19 seusai menjalani rapid test antigen di sebuah restoran di Kabupaten Cirebon. Jumlah terbanyak, 12 orang reaktif ditemukan di sebuah restoran di Kota Udang itu.
Diketahui, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota menggelar rapid test antigen menjelang pergantian tahun 2021. Operasi ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) berlangsung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik saat disinggung pelaksanaan rapid tes acak antigen yang digelar oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jabar pada musim libur panjang ini.
"Di Cirebon itu data pada Rabu (30/12/2020). Yang paling banyak reaktif itu di salah satu restoran, 12 orang," kata Dedi, Jumat (1/1/2021).
Dedi mengemukakan, jumlah total orang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen di kawasan wisata Cirebon itu 25 dari total pengetesan terhadap 244 wisatawan.
"Perinciannya, selain di restoran tadi, kita temukan 8 wisatawan reaktif di tiga hotel, 3 wisatawan di salah satu kafe, dan 2 wisatawan di salah satu objek wisata di Cirebon," ujarnya
Dedi menuturkan, tim juga mendapati sejumlah wisatawan reaktif Covid-19 di sejumlah kawasan wisata lainnya di Jabar. Seluruh wisatawan yang reaktif Covid-19 diminta menjalani swab test dan menunda aktivitas wisata hingga hasil swab test keluar. "Jika ada yang reaktif, tindakannya langsung tes lanjutan swab bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat," tutur Dedi.
Disinggung soal penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata, Dedi memastikan, seluruh objek wisata, termasuk fasilitas penunjangnya sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. "Sejauh ini, penerapan protokol kesehatan sudah baik," katanya.
Dedi menyatakan, tingkat okupansi hotel selama libur panjang juga cukup baik, seperti yang tampak di sejumlah hotel di kawasan wisata Kabupaten Garut yang rata-rata mencapai 45 persen.
"Tingkat okupansi hotel selama liburan akhir tahun cukup baik, seperti di Garut kurang lebih 45 persen," ujar Dedi.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi kepatuhan warga Jabar tidak keluar rumah pada malam pergantian tahun. Selain patuh menerapkan protokol kesehatan, warga Jabar, termasuk di dalamnya para pengelola wisata dan penunjangnya juga mematuhi imbauan tidak merayakan perayaan tahun baru 2021 untuk menghindari kerumunan yang berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.
"Tingkat kepatuhan cukup baik, kepatuhan tempat-tempat wisata juga baik. Kita akan tindaklanjuti sampai tanggal 4 (Januari 2021)," kata Kang Emil saat memantau langsung malam pergantian tahun 2021 di Kota Bandung, Kamis (31/12/2020) malam.
Kang Emil juga menegaskan bahwa pihaknya memang melarang warganya merayakan Tahun Baru 2021. Meski begitu, pihaknya tidak melarang warga untuk berwisata pada libur panjang akhir tahun ini, namun harus memenuhi syarat, yakni menunjukkan bukti bebas Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen.
"Pak Kapolda melaporkan banyak mobil yang dibalikkanankan, contohnya di daerah Puncak karena tidak membawa surat bebas Covid-19 (hasil tes) antigen. Nah ini, adalah prosedur ketat di Jawa Barat, memastikan yang berpergian lintas wilayah itu adalah mereka yang benar-benar bebas dari Covid-19," katanya.
Editor: Agus Warsudi