BANDUNG, iNews.id - Sebanyak 23 sekolah dari tingkat PAUD hingga SMP di Kota Bandung mulai menerapkan kurikulum prototipe merdeka belajar. Saat ini, sekolah tersebut masih melakukan adaptasi penerapan kurikulum tersebut.
Hal ini terungkap dalam diskusi bersama Komisi X DPR dengan para kepala sekolah penggerak di Balai Kota Bandung, Jumat (18/3/2022).
Ngeri, Ada Tradisi Tawuran Pelajar di Sukabumi Tiap Jumat, Dijadikan Konten di Medsos
Salah satunya dirasakan oleh Kepala Sekolah SMPN 12 Bandung, Agus Deni. Agus menyampaikan, kurikulum ini lebih fleksibel dan memberikan keleluasaan peserta didik untuk berpikir lebih kreatif.
"Saat pembelajaran jarak jauh (PJJ), sekolah kami mulai menerapkan pelajaran berbasis kewirausahaan dengan tema ketahanan pangan dan ekonomi. Selama setahun ini pelajaran berbasis proyek kita integrasikan melalui beberapa mata pelajaran," ujar Agus.
Prajurit Kostrad Lakukan Penyergapan Pembebasan Sandera di Pantai Palangpang Sukabumi
Hal serupa juga diakui Kepala Sekolah SDN 061 Cijerah, Januar Musliadi. Menurutnya, saat pertama kali mengaplikasikan kurikulum ini, dia dan para guru di sekolahnya masih menjajaki kurikulum merdeka.
"Ternyata, setelah kami jalani, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam. Anak didik diberikan cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan potensi," kata Januar.
Truk Tangki BBM Terguling Masuk Jurang di Sukabumi, Pengemudi Kritis
Terlebih, imbuh Januar, kurikulum merdeka ini tidak ada lagi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang selama ini menjadi sebuah keresahan dari siswa, orang tua, juga guru.
"Anak-anak jadi lebih nyaman belajar, mengeksplor dirinya. Bukan hanya fokus pada materi, tapi juga soft skill mereka terasah," katanya.
Editor: Asep Supiandi