Salah seorang keluarga saat menyiramkan air ke beberapa benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung, Majalengka. (Foto: iNews.id/Inin Nastain).

Di luar itu, nyiramkeun pusaka juga sebagai bentuk edukasi kepada generasi penerus. Sehingga, mereka bisa mengetahui sekaligus menggali nilai-nilai yang dipegang oleh Kerajaan Talaga Manggung tempo dulu.

"Kita juga ingin sambil memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa di sini teh pernah ada sebuah kerajaan dan inilah bukti-buktinya," jelas dia 

Tidak melulu senjata yang dicuci pada momen itu. Beberapa pusaka di antaranya juga berupa uang kuno. 

"Benda pusaka banyak, ratusan, dengan berbagai jenis barang, dari mulai yang kuno, alat-alat senjata pribadi (seperti) keris, pedang dan lain sebagainya. Kemudian goong renteng masih tersimpan cuma kondisinya udah tua sekali, pas ditabuh teh suaranya udah fals," tutur dia.

Keluarga keturunan Kerajaan Talaga lainnya, TB Hasanuddin menilai, Kerajaan Talaga menjadi awal dari berdirinya Kabupaten Majalengka. "Tidak ada Majalengka kalau tidak ada Talaga Manggung," kata TB dalam sambutannya.
 
Ditegaskannya, ritual pencucian pusaka semata-mata untuk menjaga kondisi dari benda peninggalan itu. "Pusaka-pusaka itu bukan kami sembah, tapi kami jaga, kami siramkan untuk disimpan baik untuk anak-cucu kita mengenal sejarah," kata Hasanuddin yang juga anggota DPR RI itu.

"Kita akan perbesar lagi museum. Saya yakin pusaka Talaga manggung Tersebar di mana-mana. Sudah siap dikumpulkan kembali. Ini bukan tempatnya bermain politik. Ini tempat bersama," tegas politisi itu.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network