Yana Mulyana di Pengadilan Tipikor Bandung. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Yana Mulyana menanggapi pemberhentian tidak dengan hormat atas dirinya oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Wali Kota Bandung. Yana diberhentikan lantaran masa jabatannya telah berakhir dan tersandung kasus suap dan gratifikasi.

"Berdasarkan regulasi, ya saya harus terima," kata Yana Mulayana saat istirahat sidang kasus suap pengadaan CCTV dan Internet Service Provider (ISP) di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (20/9/2023).

Diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin melantik enam Pj bupati/wali Kota di Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Rabu (20/9/2023).

Keenam kepala daerah yang dilantik tersebut antara lain, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latief, Wali Kota Bekasi Gani Muhammad, Wali Kota Sekabumi Kusmana Hartadji, Bupati Sumedang Herman Suryatman, Bupati Purwakarta Benni Irwan.

Dalam pelantikan dibacakan pula surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang memberhentikan Yana Mulyana secara tidak hormat atau dipecat sebagai Wali Kota Bandung. 

Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, pemecatan Yana Mulayan sesuai aturan. "Memang peraturannya seperti itu (diberhentikan secara tak hormat). Keputusan diambil karena memang aturannya seperti itu," kata Pj Gubernur Jabar.

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) KPK mendakwa Yana Mulyana, Kepala Dishub Kota Bandung nonaktif Dadang Darmawan serta Sekdishub Kota Bandung nonaktif Khairur Rijal menerima suap dan gratifikasi pada kasus pengadaan CCTV dan Internet Service Provider (ISP) tahun 2022-2023. Mereka terbukti menyalahgunakan wewenang sebagai penyelenggara negara.

Pada pembacaan dakwaan pertama untuk Khairur Rijal, jaksa mendakwa terdakwa telah menerima suap uang dan fasilitas secara bertahap sebesar Rp2.160.207.000 dari penyuap Direktur PT CIFO Sony Setiadi, petinggi PT Sarana Multi Adiguna (SMA) Beny dan Andreas Guntoro. Termasuk dari Budi Santika yang merupakan Direktur Komersil PT Marktel.

Terdakwa Dadang Darmawan dan Yana Mulyana didakwa menerima fasilitas perjalanan ke Thailand dari Andreas Guntoro dan Benny. Yana Mulyana pun mendapatkan uang Rp 100 juta dari Direktur PT CIFO Sony Setiadi.

Perbuatan terdakwa melanggar pasal 11, 12 huruf a, pasal 12B Jo pasal 18 undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi Jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana Jo. Pasal 65 ayat 1 KUHP.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network