Beberapa titik di selatan Majalengka, tutur Bupati Majalengka, memang rawan musibah longsor. Namun, untuk membuat kebijakan relokasi warga secara menyeluruh tidak mudah dilakukan.
"Dilihat dari titik-titik rawan bencana, hampir memiliki kerawanan dalam bencana itu. Karena berbukit-bukit. Termasuk kampung saya di (Kecamatan) Malausma, ya begitu. Inilah yang harus dipahami masyarakat," tutur Bupati.
"Tapi kan kami sulit ya (melakukan relokasi). Merencanakan permukiman untuk masyarakat, tidak semudah itu. Seperti kejadian (pergerakan tanah) di (Desa) Cimuncang (Kecamatan Malausma). Waktu mau direlokasi, kita sudah sediakan lahan, rakyat tidak mau. Karena kejauhan. Akhirnya kita cari solusi yang dekat, yaitu di (Blok) Jotang. Walaupun kami memang harus membebaskan (lahan untuk relokasi)," ucap Karna.
Dalam kesempatan itu, Bupati Karna Sobahi menyalurkan bantuan uang tunai dari BAZNAS untuk 25 kepala keluarga. Keseluruhan bantuan untuk 25 KK di Desa Panyindangan, Girimulya, Banjaran, Cimeong, dan Desa Kareo sebesar Rp67.500.000.
Editor : Agus Warsudi
Kabupaten Majalengka majalengka bupati majalengka karna sobahi daerah rawan longsor dampak longsor ditimpa longsor bencana longsor korban longsor
Artikel Terkait