Hamzah menyatakan, yang menyebarkan video kuntilanak menangis tersebut memang warga Kampung Wrudoyong bahkan masih terikat saudara dengan dirinya. "Saat ditanya kepada yang bersangkutan, video tersebut bukan terjadi di Kampung Warudoyong," ujarnya.
Namun Hamzah membenarkan warga kampung sekarang ini menjadi sepi akan tetapi menyangkal hal tersebut akibat video kuntialanak yang beredar. Namun hal itu berawal sejak seorang warga meninggal enam bulan lalu.
"Kalau teror hantu perempuan memang benar ada. Jadi ada warga kami yang meninggal akibat over dosis di Surabaya yang dikuburkan di pemakaman Parigi, semenjak dia meninggal banyak laporan warga adanya yang diganggu," ujar Hamzah kepada wartawan.
Senada dengan Hamzah, salah satu warga bernama Saefudin Selamet (34) menceritakan adanya hantu perempuan yang sering menggangu warga.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait