Pencemaran lingkungan pabrik tersebut dikeluhkan oleh warga dan sudah terjadi sejak bulan Mei sebelum dihentikan sementara. Selama pabrik peleburan logam berbahan bakar batu bara itu beroperasi, hampir setiap bulan dia dan keluarga rutin memeriksakan diri ke puskesmas.
"Keluarga saya kena dampak semua. Anak saya merasakan sesak nafas, ibu saya juga sering sakit, setelah diperiksa ke dokter karena imbas udara yang kotor dan terhirup ke saluran pernapasan," ujar Rani Santika.
Menurut Rani, kondisi itu terjadi karena setiap hari dari cerobong pabrik asap keluar berwarna hitam pekat. Tidak hanya itu, debu-debu juga berterbangan sampai ke permukiman warga.
Lama kelamaan warga menjadi kesal sehingga sempat mengadukan kondisi tersebut ke pihak perusahaan dan ke Pemda KBB. "Alhamdulillah sekarang udara sudah bersih. Di rumah juga gak keliatan ada debu-debu hitam sisa pembakaran (batu bara)," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
dampak polusi udara polusi udara polusi udara terburuk bandung barat kabupaten bandung barat dinas lingkungan hidup kecamatan padalarang padalarang
Artikel Terkait