Keberadaan kawasan kars di Cipatat, KBB, harus dijaga kelestariannya dari aktivitas tambang agar tidak ada kerusakan lingkungan yang berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitarnya. (Foto: iNews.id/Adi Haryanto)

Namun berbeda dengan kondisi di lapangan, aktivitas penambangan tetap berlangsung. Seperti menggunakan alat berat di sisi timur, utara, hingga bagian puncak pegunungan. Lokasinya diketinggian dikhawatirkan memicu masalah lingkungan, mulai dari kekeringan hingga longsor batu. 

"Kalau ada longsor batu dari atas gimana? Terus jika di bagian hulu rusak, mata air Cipaneguh yang dipakai puluhan hektare lahan pertanian di Desa Ciptaharja hingga Rajamandala, bakal terancam," tuturnya. 

Warga lainnya, Irfan (36), meminta ada pengendalian yang jelas mengenai industri tambang di KBB. Semestinya wilayah pegunungan asri seperti Sanghyang justru tak ditambang. Tapi lebih baik dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Aktivitas tambang boleh saja, tapi jangan di wilayah yang dilindungi agar dampak lingkungannya bisa diminimaisir. Jangan daerah hutan yang masih asri dibabat juga," harapnya. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network