"Kami khawatir potensi bahaya yang mungkin muncul, seperti radiasi, sambaran petir, atau masalah sinyal seluler. Warga hanya minta lokasi tower dipindah. Saya kira KCIC masih memiliki lahan luas lain yang jauh dari permukiman," ujarnya.
Seusai menyampaikan aspirasi dan sosialisasi, lanjut Ruhimat, pihak KCIC, WIKA dan CREC sempat survei ke lokasi dan mereka melihat lokasi pembangunan tower itu kurang dari 20 meter dari permukiman.
"Kami menduga ada tahapan regulasi yang dilewat, masa baru sosialisasi tapi Amdalnya sudah ada," tutur Ruhimat.
Seperti diketahui Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dioperasikan dengan menggunakan sistem CTCS-3 atau Chinese Train Control System Level 3.
Sistem tersebut berbasis Wireless dengan frekuensi GSM sebagai media transmisi data antara kereta dengan pusat pengendali melalui bantuan menara pemancar (tower).
Editor : Agus Warsudi
kereta cepat kereta cepat bandung kereta cepat jakarta-bandung proyek kereta cepat kcjb proyek KCJB bandung barat kabupaten bandung barat
Artikel Terkait