"Otomatis kiper kami senang tuh, selebrasi dia. Itu ekspresi kebahagiaan anak usia 16 tahun bisa menepis bola, bukan provokasi. Namanya orang baru masuk pasti bahagia luar biasa. Wajar dong mengekpresikan diri," ujar Jhoni.
Namun, selebrasi itu diduga memicu kemarahan dari pemain lawan. Beberapa saat setelah kiper Persima selebrasi, salah satu pemain Perses melakukan aksi tidak sportif.
"Dia (kiper) selebrasi pas peluit akhir sambil menuju ke bench kami. Udah deket bench kami tiba-tiba dipukul pemain lawan dari belakang," tutur dia.
Insiden itu kontan sempat mengundang keributan kecil. Namun, kondisi itu tidak berlangsung lama, setelah dilerai oleh petugas keamanan dan panitia pertandingan.
Editor : Agus Warsudi
kasus pesepak bola kekerasan dalam sepak bola pemain bola pesepak bola pesepak bola muda Turnamen turnamen sepak bola kompetisi sepak bola Kabupaten Majalengka majalengka
Artikel Terkait