BANDUNG, iNews.id - Beberapa hari terakhir, viral polemik dan keluhan peserta Program Petani Milenial Jabar di media sosial (medsos). Para peserta menilai program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut bak benang kusut.
Bahkan, keluhan terhadap program yang dinaungi Biro Perekonomian Pemprov Jabar tersebut kini viral di medsos yang bermula dari tangkapan layar yang diunggah lewat akun Twitter Mazzini @mazzini_gsp seperti dilihat Kamis (3/2/2023).
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara terkait polemik program Petani Milenial khususnya Gelombang 1 yang tengah dikejar-kejar utang bank.
Uu mengatakan, para peserta program Petani Milenial sudah diberikan pelatihan sejak awal. Kemudian, diberikan kemudahan dalam MoU bersama para pengusaha dan pembeli, termasuk mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan kredit.
"Itu kan program pemerintah, kemudian juga kebaikan pemerintah. Seharusnya petani milenial itu bersyukur," kata Uu di Kota Bandung, Kamis (2/2/2023).
Menurut wakil Ridwan Kamil itu, mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan manapun sangat susah, termasuk dari Bank BJB yang noatabene bank daerah. Dalam program tersebut, kata Uu, Bank BJB bertindak sebagai pemberi modal melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR)
"Dalam rangka membuat kredit ada peraturan-peraturan yang tidak bisa dilanggar. Kalau dilanggar OJK yang menindak perbankan tersebut," ujar Uu.
Maka dari itu, Uu kembali menekankan agar para peserta program Petani Milenial seharusnya bersyukur dengan adanya program Pemprov Jabar ini. Salah satu cara bersyukur, yakni bekerja dengan baik.
"Kedua memanfaatkan pinjaman dari BJB untuk hal-hal yang bermanfaat untuk mendapatkan sukses sesuai dengan keinginan," beber Uu.
Disinggung soal offtaker yang bermasalah, Uu mengatakan, dalam program tersebut sebelumnya ada MoU. Apabila ada permasalahan, pihaknya siap membantu untuk mempertemukan hingga penyelesaian.
"Jangan mudah putus asa. Kalaupun ada permasalahan, ulah cicing (jangan diam) kemudian menyalahkan yang lain dengan kenyataan seperti itu," ucap Uu.
Uu juga meminta para peserta program Petani Milenial yang ditimpa permasalahan berkomunikasi dengan pemerintah. Dengan kemampuan dan kewenangan, pihaknya siap membuat inovasi sehingga tidak merugikan satu sama lain.
"Jangan ada bahasa bahwa kami seolah-olah dijebak dengan program pinjaman dan sebagainya. Itu sangat salah, justru sebaliknya, dia ada diberikan kemudahan," tutur Uu.
Dikatakan Uu lagi, pihaknya mengajak para peserta program Petani Milenial berbicara dan berkonsultasi lagi dengan pemerintah. "InsyaAllah kami bisa menyelesaikan," tandas Uu.
Editor : Agus Warsudi