BANDUNG, iNews.id - Rumah dari kayu dengan aristektur khas Sunda di Kampung Rama Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, viral di media sosial (medsos) karena letaknya strategis menghadap ke Curug Citambur. Rumah tersebut pernah ditawar Rp2 miliar tapi ditolak oleh pemiliknya.
Cerita ini dibagikan oleh kanal YouTube, Hardi Artventure yang berkunjung ke rumah viral di Twitter dan TikTok tersebut dan mewawancarai pemiliknya, Abah Jajang (70).
Hardi, YouTuber asal Kota Bandung, mengawali video dengan menyapa para netizen dan memberitahukan suasana mendung. Hardi datang ke rumah viral milik Abah Jajang di Kampung Rama Dewa pada sore hari menjelang Asar.
Dalam video itu, Abah Jajang, pemilik rumah viral, mengenakan kemeja batik, celana panjang warna telur asin, dan kopiah putih.
Abah Jajang mengatakan, sejak viral di medsos, banyak orang yang ingin membeli rumahnya. Mereka yang ingin membeli rumah Abah Jajang bukan hanya warga lokal, tapi juga mancanegara.
Bahkan ada pengunjung yang kemping di halaman rumah Abah Jajang. "Ada yang dateng (hendak membeli rumah) dari Bandung, Yogyakarta, dan Australia," kata Abah Jajang.
Ada yang berani menawar rumah dari kayu, berdinding anyaman bambu, dan pekarangannya itu dengan harga Rp2 miliar. Namun, Abah Jajang menolak penawaran para calon pembeli itu.
Tidak disangka, alasan Abah Jajang menolak tawaran itu sangat filosofis dan sarat makna. "Kalau rumah ini jual berarti Abah mengurangi keluarga. Kalau tidak dijual, justru nambahan (menambah) keluarga," ujar Abah Jajang.
Maksud Abah Jajang, kalau rumah tidak dijual, akan banyak orang datang dan bersilaturahmi. Sebaliknya, jika rumah dijual, hubungan silaturahmi Abah akan terputus.
Di rumah kayu yang berusia sekitar 50 tahun tersebut, Abah Jajang tinggal bersama anak dan cucu-cucunya. Setelah berbincang, Hardi berjalan mengelilingi rumah. Rumah itu cukup rapi dan bersih.
Di samping kiri rumah terdapat balong atau kolam ikan. Sementara halamannya luas dihiasi dengan rumput halus dan tanaman bunga menambah asri rumah Abah Jajang.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait