Selain itu, kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti oleh santri dan santriwati di ponpes ini juga sangat khas dengan Budaya Sunda, yakni pencak silat dan seni musik tradisional Sunda.
Di lokasi ini terdapat empat elemen kesundaan di luar sisi keagamaan yang diterapkan, yakni adab dan tata krama, bahasa, bangunan dan pakaian.
Meskipun konsep yang diterapkan adalah perpaduan antara agama dan budaya, namun pihak pondok pesantren juga tetap mengajarkan agar anak didiknya tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme.
"Awalnya ini majlis taklim bapak-bapak yang kemudian berkembang untuk mendidik anak-anak. Pada tahun 2020 lalu kita melakukan langkah awal dengan memuliai kegiatan belajar dan Alhamdulillah setahun kemudian izin operasionalnya keluar," kata Pimpinan Ponpes Mukhul Ibadah Kadaun Seureuh, Saeful Kholik.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait