Para sopir angkot melakukan mogok beroperasi di halaman Kantor Dishub Purwakarta. Mereka menuntut dishub mengeluarkan aturan kenaikan tarif. Selain itu, mereka menolak diberlakukannya aplikasi MyPertamina karena dianggap memberatkan sopir angkot yang tidak memiliki handphone android.
"Kalau BBM sudah naik pastinya tidak akan turun lagi. Kami hanya menuntut keputusan penyesuaian tarif. Kedua, khusus bagi sopir angkot nggak perlu lah aplikasi. Karena penggunaan BBM paling juga hanya Rp50.000 atau Rp100.000," kata Yayat, sopir angkot.
Para sopir angkot ternyata tidak mendapat kejelasan dari dishub, mereka kemudian menuju kantor Pemkab Purwakarta. Hingga kini para sopir angkot masih berunjuk rasa di Kantor Pemkab Purwakarta.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait