Uji klinis vaksin COVID-19 ini, akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran UNPAD, yang akan mengambil contoh sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu.
Sedangkan sisa dari vaksin tersebut, akan digunakan untuk uji lab di beberapa laboratorium antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).
Dalam uji klinis vaksin itu, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan(Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
Selain itu, Bio Farma juga bekerja sama dengan BPOM sebagai regulator, dan UNPAD sebagai institusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia.
Pengembangan vaksin itu merupakan satu dari lima skenario Bio Farma, dalam menangani penyebaran virus corona, antara lain, produksi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).
Berita Lain Bisa Dibaca di Sindonews.com: Warganya Terkonfirmasi Positif Corona, Desa di Majalengka Diisolasi
Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait